Kisah Penjualan WhatsApp, Neeraj Arora Akhirnya Menyesal Karena Facebook Bohong Soal Data Pengguna

7 Mei 2022, 13:37 WIB
Neeraj Arora Bercerita Tentang Penjualan WhatsApp, Hanya Bisa Menyesal Karena Facebook Ternyata Bohong //Arif Rahman/Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Neeraj Arora, mantan bos WhatsApp mengaku menyesal telah menjual WhatsApp kepada Facebook yang akhirnya terbukti bohong.

Kebohongan yang dilakukan Facebook menurut Neeraj Arora adalah terkait data pengguna WhatsApp yang akhirnya bocor dan digunakan untuk komersil.

Cara berbohong Facebook kepada WhatsApp menurut Neeraj Arora sangat meyakinkan, sehingga penjualan antar korporasi akhirnya terjadi, di mana data pengguna tergadaikan.

Baca Juga: UPDATE, Fitur Terbaru WhatsApp, Member Grup Kini Maksimal 512 Anggota, Berbagi File Bisa 2 GB

Facebook, kata dia, sempat menyatakan sepakat dengan semua permintaan WhatsApp ketika itu.

Misalnya, WhatsApp sepakat dengan aturan keras dilarang menambang data pengguna, tak ada iklan, hingga tidak ada pelacakan lintas platform.

"Sekarang saya menyesal," kata Neeraj Arora.

Di tahun 2014, Neeraj Arora merupakan Chief Business officer WhatsApp. Ia terlibat negosiasi penjualan WhatsApp ke Facebook senilai 22 miliar dolar AS.

Baca Juga: Fitur Baru dan Penting WhatsApp untuk Chat Grup, Cocok Digunakan Pas Lebaran Bersama Keluarga

Ia menuturkan bagaimana kegigihan bos Facebook Mark Zuckerberg mendekati WhatsApp hingga kemudian berhasil mengakuisisinya.

Dua tahun sebelum akuisisi terjadi, Mark Zuckerberg dan Facebook mendekati para petinggi WhatsApp untuk aksi korporasi tersebut.

WhatsApp ketika itu menolak dan memutuskan untuk fokus pada pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.

Namun bukan Mark Zuckerberg namanya kalau tidak gigih dan ngotot. Di awal tahun 2014, Facebook kembali mencoba mengakuisisi WhatsApp.

Baca Juga: Pembaruan Fitur WhatsApp, Maksimal Anggota Grup 512 Orang, Batas Berbagi File 2 GB

Kali ini tawarannya mirip dengan program kemitraan. Bahkan Facebook menjanjikan dukungan penuh untuk fitur keamanan end-to-end encryption.

Facebook juga menjanjikan independensi penuh pada keputusan produk, kursi dewan direksi untuk bos WA Jam Koum, dan memiliki kantor sendiri.

"Facebook dan manajemennya setuju dengan itu dan kami pikir mereka percaya pada misi kami. Tapi itu semua tidak pernah terjadi," ujar Neeraj Arora.

Hingga kini WhatsApp adalah platform perpesanan paling populer di dunia yang memiliki pengguna lebih dari 2 miliar.

Baca Juga: Tes IQ: Ini Sangat Rumit, Konsentrasi Penuh dan Temukan 3 Huruf Rahasia di Antara Y

India memiliki pengguna WhatsApp terbesar dengan jumlah pengguna mencapai 400 juta lebih.

Indonesia merupakan negara dengan pengguna whatsApp terbanyak ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (118 juta) kemudian diikuti Brazil di peringkat keempat (80 juta pengguna).

Menurut data Statista, jumlah pengguna whatsApp di Tanah Air mencapai 84,8 juta pengguna pada Juni 2021. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler