JURNAL MEDAN - Pakar keamanan siber Pratama Persadha melihat para pelaku hacking channel youtube Gen Halilintar berhasil menyasar dan mengeksploitasi potensi paling lemah dari akun tersebut.
Biasanya, kata dia, pelaku sudah mengetahui email apa saja yang mengelola akun tersebut. Hal ini hampir sama dengan peretasan pada fanpage Facebook karena yang disasar pelaku adalah akun pengelola atau akun admin.
"Saat salah satu akun admin atau akun email utamanya berhasil diretas, maka mereka bisa mengubah berbagai informasi bahkan menghapus akun tersebut," kata Pratama kepada Jurnal Medan, Jumat 16 April 2021.
Baca Juga: Akun YouTube Gen Halilintar Terkena Hack, Ini Cara Recovery-nya!
Baca Juga: Videonya Viral di Jagat Maya, Begini Kronologis Pria Aniaya Perawat di RS Siloam Palembang
Dalam kasus channel keluarga Halilintar, sementara yang diubah adalah nama, dicek videonya masih ada bila dilakukan via fitur searching. Terkait cuitan Atta bahwa peretas dari Rusia, menurut Pertama pelaku bisa dari mana saja.
"IP addres bisa dipalsukan," tegas Chairman lembaga riset siber CISSReC tersebut.
Model serangan kemungkinan besar bisa dengan phising yang menyasar pada email terkait pengelola terutama admin. Karena dalam mengelola Youtube memang dimungkinkan admin lebih dari satu. Itu sebabnya email para admin dan pengelolanya harus ditingkatkan keamanan dan edukasi pengamanannya.
Pratama kembali menekankan bahwa pengamanan dari akun email yang terlibat sebagai admin akun harus ditingkatkan. Mulai dari two authentication (2FA) sampai pada penambahan token untuk membuka akun email admin tersebut.