JURNAL MEDAN - Ehang 216 merupakan kendaraan udara otonom Autonomous Aerial Vehicle (AAC) kelas penumpang.
Taksi terbang ini berbahan bakar listrik, ramah lingkungan, aman, serta efisien.
Mengapa disebut taksi terbang? Karena Ehang sendiri bisa melaju di angkasa tanpa supir. Semua itu berkat kemajuan teknologi sekarang 4.0 saat ini.
Taksi terbang tersebut dibawa ke Indonesia oleh Prestige Aviation yang berdiri di bawah naungan PrestigeCorp.
Dilansir JURNALMEDAN.com melalui kanal YouTube Prestige Productions , Chairman Prestige Aviation Rudy Salim menginginkan alternatif yang ramah lingkungan.
"Kita mau mencoba mencari alternatif yang ramah lingkungan, aman, dan sangat murah," ujar Rudy Salim.
Adapun spesifikasi yang dimiliki Ehang 216 sebagai berikut:
1. Memiliki kecepatan maksimum 130 km/jam, dan berkapasitas dua orang penumpang.
2. Memilki jarak tempuh 60km, dan bisa beroperasi tanpa awak.
3. Ehang 216 mampu terbang di ketinggian mencapai 300 meter.
4. Memiliki enam belas baling-baling dan delapan lengan yang bisa dilipat, sehingga mampu menghemat area parkir.
Taksi terbang ini mengusung tema ramah lingkungan, yang mana itu merupakan gaya hidup untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam secara berlebihan.
Tak luput taksi terbang ini memakai fitur keselamatan Fail Save, dimana ada penanganan pertama apabila terjadi error.
"Jadi jika ada permasalahan dalam penerbangan, tentunya akan banyak metode-metode yang dilakukan, salah satunya adalah, ketika propeller mati beberapa buah Ehang masih bisa beroperasi, jika ada kerusakan sistem dia akan kembali ke pengaturan awal," tegas Rudy Salim.
Namun untuk membuat taksi terbang tersebut legal di Indonesia, diperlukan pengujian atau demo, dan demo pertama dilakukan di pulau Dewata.
Tepatnya di lokasi milik Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo.
"Kita harus men-support kemajuan teknologi, dan memanfaatkannya. Indonesia hijau bebas polusi itulah target masa depan kita" ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Kecanggihan taksi terbang tersebut membuat penumpang yang ada didalam kabin bisa memonitor sendiri secara cerdas melalui tab yang tersedia di dalam kabin.
Posisi Indonesia yang memiliki ribuan pulau dibutuhkan alternatif lain yang efisien dan aman dalam melakukan perjalanan antar wilayah.
Lahirnya Ehang sebuah taksi terbang ini diharapkan menjadikan kemajuan teknologi bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Bocoran Balika Vadhu Hari Ini: Anandi Menuding Shiv Menganggap Dirinya Bodoh dan Mudah Dimanfaatkan
Tentunya masyarakat Indonesia sangat antusias dengan taksi terbang ini, dan berharap proses assignment untuk bisa terbang di bumi Nusantara berjalan baik agar bisa terealisasi. ***