Indonesia Siap? Metaverse Bisa Sangat Berbahaya, Transaksi Terjadi Tanpa Melewati Negara

- 24 Desember 2021, 15:58 WIB
Indonesia Siap? Metaverse Bisa Sangat Berbahaya, Transaksi Terjadi Tanpa Melewati Negara
Indonesia Siap? Metaverse Bisa Sangat Berbahaya, Transaksi Terjadi Tanpa Melewati Negara /Dicoding.com

JURNAL MEDAN - Pakar keamanan siber Pratama Persadha menilai Metaverse yang kini dikembangkan Mark Zuckerberg bisa sangat berbahaya bagi Indonesia jika tidak siap.

Seperti diketahui Metaverse adalah sebuah kehidupan baru di dunia digital yang merupakan kombinasi beberapa elemen teknologi.

Teknologi utama Metaverse diantaranya virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan video di mana pengguna "hidup" dalam dunia digital.

Baca Juga: 40 Link Twibbon Hari Natal Terbaru, Cocok untuk Dijadikan Status Media Sosial Facebook dan WhatsApp

"Ini menjadi tantangan serius, apakah negara punya cukup regulasi untuk mengatur metaverse nantinya," kata Pratama Persadha dalam keterangannya, Jumat, 24 Desember 2021.

Metaverse, kata dia, seperti tanah wilayah tapi berada di wilayah siber. Menurut Pratama, dunia baru tersebut membutuhkan aturan main dan kesiapan Indonesia tentu dipertanyakan.

"Bagaimana regulasinya? Apakah kita siap atau tidak, masih ada waktu 1-2 tahun untuk negara siap menghadapi ini," ujarnya.

Pertanyaan terbesar apa yang akan terjadi pada Indonesia jika tidak siap menghadapi Metaverse dan segala dinamika di dalamnya.

Baca Juga: Sinopsis Mega Bollywood Chaand Kaa Tukdaa: Ketika Milyarder Salman Khan 'Baper' Sridevi Si Wanita Desa

"Karena bila negara tidak siap, maka masyarakat akan secara otodidiak dan otomatis masuk tanpa bekal apapun," kata Pratama yang merupakan Chairman lembaga riset siber CISSReC.

"Ini berbahaya karena bisa menyedot potensi ekonomi kita, transaksi terjadi di metaverse misalnya tanpa melewati 'negara'," tegasnya.

Sebagai informasi, Metaverse adalah dunia virtual yang bisa diakses setiap orang melalui headset virtual-reality, kacamata augmented-reality, smartphone, komputer, dan konsol game.

Baca Juga: Yahya Cholil Staquf Melambung di Twitter, Doa AHY: Semoga NU Kokoh Jaga Pilar Keislaman dan Keindonesiaan

Nah, dari kondisi tersebut penggunanya tetap bisa bekerja, bermain, dan terhubung dengan orang lain melalui segala. Misalnya, konser dan konferensi, kerja kantoran, hingga perjalanan virtual keliling dunia. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah