PPnBM Perlahan Berakhir, Harga Mobil Pelan-pelan Kembali Seperti Semula

- 30 April 2021, 13:11 WIB
ilustrasi mobil-mobil yang mendapat insentif PPnBM /Bagus Kurniawan/Instagram Gaikindo
ilustrasi mobil-mobil yang mendapat insentif PPnBM /Bagus Kurniawan/Instagram Gaikindo /

JURNAL MEDAN - Stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) memang bisa meningkatkan penjualan mobil hingga 11%. Namun apa jadinya jika stimulus itu dihentikan secara perlahan hingga akhir tahun.

Seperti diketahui relaksasi diusulkan hanya untuk tahun ini dengan skenario tarif PPnBM 0% pada Maret-Mei, tarif PPnBM 50% pada Juni-Agustus, dan tarif PPnBM 25% pada September-November.

Seperti diketahui, insentif diberikan kepada mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc, kemudian menyusul untuk kapasitas lebih besar, yakni 1.500 cc – 2.500 cc.

Baca Juga: Awas, Apple Jadi Korban Ransomware Ganas, Pakar Ingatkan Pengguna untuk Berhati-hati

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal mengatakan stimulus PPnBM membuat masyarakat membeli mobil karena iming-iming diskon.

Jadi pembelian mobil bukan karena kebutuhan sehingga kebijakan ini dinilai tidak sustainable (berkelanjutan).

"(PPnBM) meningkatkan penjualan tahun ini, tapi begitu masa diskonnya habis, kita perkirakan akan kembali ke kondisi semula sebelum diberikan stimulus," kata Faisal dalam Webinar, Kamis 29 April 2021.

Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kebijakan relaksasi PPnBM berpotensi menyumbang penerimaan negara hingga senilai Rp1,4 triliun.

Baca Juga: Kebobolan Setengah Lusin Gol, Roma Langsung Lemes Hadapi Leg Kedua Semifinal Liga Europa Kontra MU

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x