Keuangan Negara Defisit Rp138,1 Triliun, Sri Mulyani: Akibat Jumlah Belanja Lebih Besar Dibanding Pendapatan

- 25 Mei 2021, 14:25 WIB
Keuangan Negara Defisit Rp138,1 Triliun, Sri Mulyani: Akibat Jumlah Negara Lebih Besar Dibanding Pendapatan
Keuangan Negara Defisit Rp138,1 Triliun, Sri Mulyani: Akibat Jumlah Negara Lebih Besar Dibanding Pendapatan /jurnalmedan.com/kemenkeu.go.id

JURNAL MEDAN - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengaku keuangan negara tekor (defisit) Rp138,1 Triliun dari data pertanggal 30 April 2021.

Menteri Sri Mulyani berdalih, hal tersebut terjadi akibat jumlah belanja negara yang lebih besar dibandingkan dengan sektor pendapatan.

Dalam penjabarannya, Menteri Sri Mulyani mejelaskan bahwa pos belanja hingga April 2021 telah mencapai Rp723 triliun.  Sedangkan, pendapatan diketahui hanya sebesar Rp585 triliun.

Baca Juga: Hadits-Hadits Shohihah: Kunci Rezeki itu Tawakal kepada Allah

“Kebutuhan belanja dan investasi pemerintah dipenuhi melalui pendapatan dan juga pembiayaan. Bahwa defisit anggaran negara tercatat sebesar Rp138,1 triliun per 30 April 2021 atau setara dengan 0,83 persen dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers 'APBN KITA' secara virtual, Selasa, 25 Mei 2021.

Menteri Sri Mulyani menuturkan, pendapatan negara saat ini masih didominasi oleh penerimaan pajak yang diklaimnya semakin optimal.

Kata Menteri Sri Mulyani, hal tersebut dapat dilihat dari realisasi penerimaan pajak hingga April 2021 yang telah menyentuh angka Rp374,9 triliun.

Baca Juga: DPR-MPR Desak Kasus 97.000 PNS Fiktif Diusut Tuntas

Pendapatan dari pajak itu, menurut Menteri Sri Mulyani setara dengan 30,5 persen dari pagu yang telah ditetapkan dalam APBN yang sebesar Rp1.229,6 triliun.

“Penerimaan pajak pada awal tahun ini hanya tertinggal sedikit dari realisasi tahun lalu di saat pandemi baru terjadi yakni sebesar Rp376,6 triliun atau hanya terpaut 0,5 persen,” kata Menteri Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah