Berkat Pemberdayaan UMKM BRI, Keripik Suryaningsih Kini Raup Omzet Hingga Rp100 Juta Per Bulan

- 23 November 2021, 18:36 WIB
Berkat Pemberdayaan UMKM BRI, Kripik Suryaningsih Kini Raut Omzet Hingga Rp100 Juta Per Bulan
Berkat Pemberdayaan UMKM BRI, Kripik Suryaningsih Kini Raut Omzet Hingga Rp100 Juta Per Bulan /Dok BRI

JURNAL MEDAN - Usaha keripik Suryaningsih yang dijalankan sejak tahun 2017 lalu kini mulai meraup untung.

Usaha cemilan keripik dan kerupuk yang dijalankan perempuan asal Malang, Jawa Timur tersebut kini bisa meraup omzet Rp100 juta per bulan.

Usaha keripik Suryaningsih ini semakin berkembang setelah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari BRI. Kini produk keripik Suryaningsih bahkan sudah di ekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura hingga Vietnam.

Baca Juga: Pengakuan Jojo yang Rindu Teriakan Penonton, Fokus Indonesia Open 2021

“Saya memulainya sejak November 2017 lalu karena saya itu orang Malang yang dimana tiada hari tanpa kerupuk dan keripik terutama keripik tempe,” kata Suryaningsih.

Saat pindah ke Jakarta, ia mengaku kesulitan untuk mencari cemilan keripik tempe. Dari sini, dia memberanikan diri memproduksi keripiknya sendiri dan menjual kepada teman-teman terdekatnya.

Seiring berjalannya waktu, karena Suryaningsih rajin mengikuti pelatihan dan pembinaan dari BRI terkait UMKM, produknya sempat ikut dalam pameran ke Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: 7 Potret Terbaru Shashank Vyas Pemeran Jagdish Singh 'Balika Vadhu' ANTV. Bikin Wanita Klepek-klepek

Namun dia mengaku sempat tak percaya diri, karena kemasan produknya masih sangat sederhana jika dibandingkan produk UMKM asal negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, hingga Vietnam.

“Dari situ saya belajar bahwa ternyata kita itu dipandang sebelah mata, karena packaging kita jelek dan waktu itu packaging saya hanya baru pakai plastik bening dan stiker. Saya merasa tertantang, masa UMKM kita tidak bisa,” ujarnya.

Belajar dari pengalaman tersebut, Suryaningsih mengembangkan brand dengan nama WOH CHIPS. Kata ‘WOH’ sendiri berasal dari Bahasa Jawa ‘woh-wohan’ yang berarti buah-buahan.

Baca Juga: TERNYATA! Ini Khasiat Minum Air Putih Hangat Tiap Pagi. Nomor 4 Banyak yang Tidak Tahu

Suryaningsih berharap produk dengan brand tersebut bisa berbuah bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Akhirnya dia mulai memperbaiki design dan packaging secara perlahan, hingga akhirnya bisa memiliki brand WOH CHIPS seperti saat ini.

Jika dulu produk keripiknya masih dijual ke sesama teman, kini WOH CHIPS milik Suryaningsih sudah bisa ditemukan di supermarket besar seperti AEON mall, Food Hall, Farmer Market bahkan bioskop.

Hal itu tentunya menjadi kebanggan tersendiri lantaran produk keripik yang semula dipandang sebelah mata kini pemasarannya semakin luas.

Baca Juga: Dapatkan 30 Diamond dan Battle Point Gratis dari Moonton, Buruan Klaim Kode Redeem Mobile Legends Hari Ini

“Nah, kalau untuk di luar negeri sudah beberapa tahun ini ekspor ke Singapura, Malaysia, Taiwan dan Kanada. Itu semua saya banyak kerjasama dengan pemerintah. Saya itu memang pembinaan dari kelurahan dan juga binaan BRI,” ungkapnya.

Suryaningsih memproduksi 500pcs keripik WHO CHIPS per hari dengan harga dibanderol mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu. Kini ia mampu mencatatkan omset sebesar Rp 100 juta per bulan.
Namun usaha keripik milik Suryaningsih juga sempat terdampak pandemi Covid-19.

“Waktu itu memang 3 bulan pertama kita punya omset terutama yang offline itu drop sampai ke 80 persen, dikarenakan orang-orang tidak berani keluar. Dan saya bersyukur waktu itu ada program dari Bank BRI yakni BRILianPreneur, hingga saya terpilih dan dari situ saya ikut pelatihan dan masuk ke toko online. Alhamdulillah dari situ omset naik sekitar dua kali lipat,” jelas dia.

Baca Juga: Laga Hidup Mati di Camp Nou, Preview Barcelona vs Benfica: Imbang Bukan Opsi, Menang Lolos ke Babak 16 Besar

Dalam menjalani usahanya, Suryaningsih pastinya melewati jatuh bangun. Walaupun pernah dipandang rendah saat memulai usaha, justru dengan berbekal tekad yang kuat dan percaya diri yang tinggi, Suryaningsih selalu optimis bahwa dia mampu mengembangkan bisnis keripiknya.

Dan hal itu terbukti, berkat rajinnya mengikuti binaan dari BRI dan sharing bersama teman-teman komunitas UMKM, usahanya semakin berkembang. Menurutnya mengikuti pelatihan dan pembinaan itu sangat penting.

Banyak hal positif yang diperoleh, seperti mendapatkan sertifikat HACCP memudahkan untuk kegiatan ekspor.

Baca Juga: Alhamdulillah! Awal Tahun 2022 Program Kartu Prakerja Gelombang 23 akan Dibuka, Begini Proses Seleksinya

Adapun sebelumnya kripik WOH CHIPS milik Suryaningsih masuk ke Rumah BUMN pada tahun 2018, sekaligus pada tahun yang sama dia menjadi nasabah BRI.

Tergabung dalam Rumah BUMN, selain dibuatkan langsung tabungan, wawasan Suryaningsih juga semakin bertambah. Dia menjadi paham cara berjualan secara online melalui aplikasi, selain itu ia diajarkan dan dibantu mengenai design dan packaging yang baik dan menarik.

“Dengan adanya pendamping kita jadi cepat maju dan ditambah juga BRI membantu kita menjualkan produk. Dari RKB juga ada pameran offline dan online,” ujarnya.

Baca Juga: BELUM DIGUNAKAN! Tukarkan 25 Kode Redeem FF Ini, Ada Skin Tas Jiwa Kristal, Kelapa Muda dan Kepala Malaikat

Selain itu ada juga program permodalan yang ditawarkan oleh Rumah BUMN BRI. Suryaningsih sangat berterimakasih kepada banyak pihak khususnya program-program yang diluncurkan BRI terkait UMKM.

“Saya berharap kedepan BRI tetap support untuk para UMKM karena kita tidak bisa hanya berjalan sendiri. Dengan adanya program itu akan membantu dan mengajak teman-teman UMKM itu untuk ikut juga, agar mereka bisa terus naik kelas,” tutup Suryaningsih.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x