Network
Baca Juga: TERUNGKAP! Aksi Tawuran Pelajar di Jalan Dr Mansyur Medan Diduga Terinspirasi Katak Bhizer
Sekarang Katak Bhizer sudah tobat dan tidak pernah tawuran lagi. Namun ia ingin banyak orang belajar bahwa tawuran itu berdampak buruk bagi semua orang, bukan pelaku saja.
"Korban tawuran yang paling parah sampai bagaimana?," ujar Atta Halilintar bertanya kepada Katak Bhizer.
Ia lalu menjawab bahwa banyak korban tawuran berakhir buruk, cacat, trauma, hingga kematian.
"Korban tawuran itu yang paling banyak luka parah cacat bahkan meninggal dan banyak juga berakhir di penjara," ujar Katak Bhizer.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumatera Utara Senin 29 November 2021, BMKG: Waspada Hujan Lebat
Selain itu, Katak Bhizer juga sempat berpesan dalam podcast Atta, "Jangan diliat, jangan diikutin, jangan ikutin jejak saya, ambil sisi buruknya dari saya buat jadiin pelajaran dan ambil sisi baiknya untuk motivasi kamu kedepan nanti," ujarnya.
Menurut informasi yang dihimpun Trenggalekpedia.com, nama asli Katak Bhizer adalah Natta Eko. Warganet menduga Bhizer adalah akronim dari SMK Bhipuri Serpong.
Sebelumnya, sekelompok pelajar di Kota Medan terinspirasi dari Katak Bhizer terlibat aksi tawuran pada Kamis, 25 November 2021 atau tepat di Hari Guru Nasional.
Video aksi tawuran tersebut viral di media sosial yang terjadi di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan. Hal ini diduga kuat pelajar di Medan mencontoh aksi tawuran dan terinspirasi dari Katak Bhizer.
