Karena ia mengetahui bahwa Jigar yang datang, tentunya Paridhi antusias membuka pintunya.
Paridhi berkata ia sangat senang, Jigar datang ke kamarnya. Jigar dengan ketus mengatakan ia ke kamar hanya ingin mengambil berkasnya.
Saat membuka pintu lemarinya, pintunya malah terkunci. Lalu Jigar menanyakan kuncinya kepada Paridhi.
Paridhi pun mengabaikan Jigar malah ke tempat tidurnya. Jigar pun ke kamar mandi, tak lama ia keluar membawa air seember lalu ditumpahkan ke arah Paridhi.
Paridhi malah tertawa dan berkata itu sangat romantis. Jigar tidak menghiraukan Paridhi dan bergegas mengambil kunci lemari.
Di saat Jigar akan pergi, Paridhi pun menghentikannya. Namun Jigar menegur Paridhi dan pergi dari sana. Paridhi merasa sangat kecewa.
Malam hari, Paridhi datang ke kamar Gopi dan mengambil kunci. Kemudian setelah keluar dari kamar Gopi, ia tidak sengaja menjatuhkan guci.***