Saat diwawancari di sebuah media India, Shashank Vyas mengaku sangat syok dan histeris mendengar kabar kematian Pratyusha yang bergitu mendadak.
"Seluruh tubuhnya terasa lemas ketika itu. Shashank sempat histeris. Ia merasa sudah berusaha menguatkan sahabatnya itu. Tetapi, mengapa Pratyusha bunuh diri. Aku tidak mengerti, mengapa dia melakukannya," kata Shashank Vyas.
Beberapa hari setelah kematian Pratyusha, Shashank Vyas jatuh sakit. Bahkan dirinya sempat dirawat dua minggu.
Tak hanya itu, Shashank Vyas juga mengalami depresi, karena merasa tidak bisa menyelamatkan sahabatnya sendiri.
Shashank tahu masalah yang dialami Pratyusha. Ia sudah berusaha menguatkannya, namun ternyata itu tak cukup menguatkan Pratyusha yang memilih mengakhiri hidupnya.
"Dia sangat berarti dalam hidupku," kata Shashank Vyash bersedih.
Pada malam sebelum Pratyusha memutuskan bunuh diri mereka masih sempat berbicara lewat telepon.
Shashank tidak menyangka jika di kehidupan nyata mereka terpisahkan dengan cara yang yang tiba-tiba dan mengandung duka yang mendalam.