Lambat laun Ploy menyadari bahwa Vee menyukai Pim, bukan dirinya.
Hal ini terlihat dari sikap Vee terhadap Pim yang begitu manis dan perhatian seperti saat Vee memberikan Pim sebuah kalung.
Vee harus meninggalkan rumah sakit karena sesi pengobatan sudah selesai.
Saat ingin pamitan, Vee memanggil Pim dari jendela.
Ploy yang tidak senang dengan cinta antara Pim dan Vee pun tidak mengizinkan Pim untuk bergerak dari tempat tidur.
Vee menitipkan sebuah lukisan untuk Pim lewat seorang perawat.
Lukisan tersebut bergambar sosok Pim sedang duduk dan tanpa ada Ploy di sampingnya.
Ploy yang sakit hati pun merobek lukisan tersebut hingga pertengkaran keduanya pun pecah.