Siapa Pelaku Ledakan yang Mengguncang Riyadh? Deretan Fakta Ini Jawab Berbagai Spekulasi

26 Januari 2021, 22:53 WIB
ilustrasi ledakan bom./ /Unsplash/ @kingmaphotos

JURNAL MEDAN - Ledakan keras yang mengguncang Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa 26 Januari 2021 waktu setempat, belum diketahui penyebabnya. Termasuk siapa pelaku ledakan.

Namun, berdasarkan hasil kesaksian, beberapa pihak menduga itu bukan ledakan bom. Melainkan suara ledakan dari rudal yang berhasil diredam oleh sistem pertahanan udara Saudi. Jadi, ledakan itu kemungkinan suara ledakan rudal di udara yang dihantam oleh sistem pertahaan.

Dugaan sementara ini cukup beralasan, karena tiga hari yang lalu pihak keamanan Saudi berhasil mencegat dan menembak jatuh sebuah proyektil yang bergerak menuju Riyadh.

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Medan Berhasil Dibekuk Polisi Berkat GPS yang Terpasang di Motor Korban

Baca Juga: Ledakan Keras Guncang Riyadh, Saksi Mata: Rumah Kami Sampai Bergetar

Otoritas Saudi sendiri belum memberikan keterangan resmi tentang pelaku penembakan proyektil tiga hari yang lalu itu. Sementara kelompok Houthi, yang selalu berival dengan Saudi, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

Ini bukan pertama kalinya serangan rudal mengarah ke wilayah Saudi. Pada 28 Maret 2020, pertahanan udara Saudi pernah mencegat rudal balistik di atas Riyadh dan Jizan, sebuah kota di sepanjang perbatasan Yaman. Dalam kejadian ini, dua warga sipil terluka.

Pada 14 Juni 2019, keamanan Saudi berhasil mencegat lima perangkat drone yang mengancam bandara di barat daya wilayah mereka. Pesawat tak berawak itu dilaporkan menargetkan Bandara Abha.

Baca Juga: Fiki Naki Bilang Akan Segera Berangkat ke Kazakhstan, Jemput Dayana?

Baca Juga: Bukan Bom, Kemungkinan Ledakan di Riyadh Berasal dari Rudal. Arab Saudi Diserang?

Berbagai spekulasi mengarah pada kelompok Houthi sebagai pelaku serangan ini, mengingat keduanya terlibat konflik dalam perang di Yaman.

Serangan serius pada Saudi terjadi pada 14 September 2019. Kala itu, dua kilang minyak milik perusahaan terbesar di Saudi, Aramco, diserang drone. Serangan ini menyebabkan kebakaran di dua fasilitas milik perusahaan minyak tersebut.

Dugaan pelaku serangan Aramco juga mengarah kelompok Houthi, meskipun hingga kini belum ada bukti yang jelas.

Meski acapkali tuduhan mengarah kelompok Houthi, namun serangan proyektil yang terjadi sebelum ledakan Riyadh dibantah oleh kelompok ini. Terkait ledakan Riyadh sendiri, belum ada sanggahan maupun klaim dari pihak tertentu, termasuk kelompok Houthi sendiri.

Baca Juga: Subhanallah! Ini Makna Bulan Purnama Tepat di Atas Ka'bah, Akan Terjadi 28 Januari 2021

Baca Juga: Viral! Ditonton 6,5 Juta Kali di TikTok, Video Masjid Terendam Banjir, Tapi Airnya Bening

Serangan terhadap Saudi sangat sensitif, karena akan mempengaruhi harga minyak dunia. Serangan terahdap Aramco saja sontak membuat produksi minyak di Saudi anjlok hingga 50 persen dan membuat harga minyak mentah dunia langsung melonjak 10 dollar AS menembus level 60 dollar AS per barrel.***

 

 

 

Editor: Sunardi Panjaitan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler