Tegas! China Anggap Banci Abnormal dan Dilarang Tampil di TV, Sebelumnya Sapu Bersih Akun LGBT di WeChat

5 September 2021, 23:08 WIB
Tegas! China Anggap Banci Abnormal dan Dilarang Tampil di TV, Sebelumnya Sapu Bersih Akun LGBT di WeChat /ANTARA/M. Irfan Ilmie

JURNAL MEDAN - Pemerintah China bertindak tegas mengeluarkan perintah kepada para penyiar maupun siaran televisi untuk melarang banci dan sejenisnya tampil di siaran publik karena abnormal.

Pemerintah menyebut kebijakan ini sebagai 'tindakan keras' yang berkelanjutan terhadap budaya, bisnis, dan adat istiadat sosial.

Selain melarang banci dan sejenisnya, pemerintah China juga meminta perusahaan broadcaster dan televisi untuk menggaungkan "budaya revolusioner".

Baca Juga: Kampanyekan Boikot Saipul Jamil, Ernest Prakasa dan Kemal Palevi Pertanyakan Kerja KPI

Perintah ini adalah bagian dari seruan Presiden Xi Jinping untuk "peremajaan nasional", di mana bisnis dan publik berada di bawah perintah untuk bersama-sama menyelaraskan visinya untuk China.

Pemerintah China juga telah menindak game online, budaya boy band, perjudian, cryptocurrency, dan olahraga yang bertentangan dengan nilai pemerintah dan dianggap abnormal.

"Penyiar harus dengan tegas mengakhiri laki-laki banci dan estetika abnormal lainnya," demikian penjelasan regulator TV China yang menggunakan istilah 'niang pao' untuk menghina laki-laki banci.

Sebelumnya, bulan Juli 2021, pemerintah China melakukan sapu bersih akun-akun LGBT di platform WeChat.

Baca Juga: Ernest Prakasa Sindir KPI dan Stasiun TV Soal Saipul Jamil: Bau Busuk apa yang Menyengat Ini?

Puluhan akun LGBT sebagian besar dijalankan oleh mahasiswa. Mereka bersuara dengan menyebut kekhawatiran terhadap pengetatan kontrol atas konten gay.

Banyak pihak di China menyambut baik langkah sapu bersih LGBT dengan mengatakan "sudah waktunya" mereka dibungkam.

Namun media barat malah heboh dengan langkah China tersebut. Banyak dukungan dari media Barat yang kemudian mengumpulkan gelombang dukungan online untuk komunitas LGBT.

Dukungan dari media Barat, misalnya, meminta kelompok mahasiswa di China untuk "bertahan" dan "jangan menyerah" dengan LGBT bersama pendukungnya.

Baca Juga: Nasehat Ustaz Khalid Basalamah Pada Muslimah yang Kurangi Kelahiran, Yuk Disimak!

Ada juga yang menggaungkan intoleransi China terhadap LGBT. Namun WeChat menyebut konten LGBT menyalahi regulasi internet. Tahun 2018 Weibo juga menghapus konten atau postingan LGBT.

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler