JURNAL MEDAN - Sebanyak 9 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari kota Binjai Sumatera Utara (Sumut) mengaku terjebak dalam perang Rusia-Ukraina.
Kesembilan WNI tersebut diketahui berasal dari kota Binjai dan tidak bisa keluar dari Ukraina karena belum mendapatkan akses akibat perang yang terus berkecamuk di negara bekas Uni Soviet tersebut.
Karena tidak memiliki akses komunikasi dengan pihak pemerintah, para pekerja mengambil inisiatif dengan merekam sebuah video dan mengirimkannya ke media sosial.
Mereka mencoba mengirimkan video ke media sosial agar bisa menyampaikan pesan tentang keberadaan mereka kepada pemerintah Indonesia dan berharap segera mendapatkan pertolongan untuk dievakuasi keluar dari Ukraina.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @tkpmedan terlihat kondisi para pekerja tersebut masih dalam keadaan baik-baik saja.
Para pekerja tersebut sedang berada di kota Chernihiv, Ukraina dan sudah bekerja di sana sejak tahun 2018 di pabrik plastik.
Baca Juga: Urutan Bacaan Dzikir Setelah Salat Lima 5 Waktu, Lengkap dengan Teks Latin dan Artinya
Kondisi negara Ukraina yang masih dalam keadaan berperang tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para pekerja Indonesia yang belum bisa keluar saat ini.
Salah seorang dari pekerja yang ada dalam video menyampaikan bahwa mereka berasal dari kota Binjai Sumatera Utara dan sedang bekerja di kota Chernihiv, Ukraina.
"Halo selamat siang, pada hari ini kami menyampaikan, kami Warga Negara Indonesia khususnya warga Binjai Sumatera Utara memohon kepada pemerintah Indonesia, tolong bantu kami untuk bisa keluar dari Ukraina, tepatnya di Chernihiv," ucap salah seorang perwakilan pekerja.
Selanjutnya mereka memohon untuk bisa dibawa keluar, dievakuasi ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari dampak perang.
"Kami ada sembilan orang, tolong bantu kami agar bisa keluar dari tempat ini," tutupnya
Dikutip dari unggahan akun @tkpmedan identitas kesembilan pekerja tersebut adalah sebagai berikut, Iskandar, Muhammad, Raga Prayuda, Amri Abas, Muhamad Aris Wahyudi, Zulham Ramadhan, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, dan Dedi Irawan.
Sebelumnya pihak kedutaan Indonesia yang ada di Ukraina telah menghimbau agar seluruh WNI menjauhi tempat-tempat umum dan hanya keluar untuk keperluan mendesak saja.
Sebagaimana diketahui bahwa konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung hingga berita ini diturunkan dan telah memakan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Pihak Rusia dan Ukraina sebelumnya telah mengadakan dialog tetapi belum menemukan kata sepakat untuk mengakhiri konflik.
Dengan beredar luasnya video yang diunggah para pekerja tersebut, semoga pemerintah Indonesia bisa segera menemukan solusi untuk bisa membawa kesembilan WNI tersebut keluar dari Ukraina.***