Wuih, Nigeria Punya Sekolah Khusus Scammer Atau Penipuan di Internet, Ada yang Minat? Indonesia Lewat Nih!

23 September 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi: Bjorka, sosok hacker yang diduga menjual kebocoran data di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan Bjorka juga seorang penipu karena targetnya adalah mencari uang /Twitter @MuhniiArRazzaq

JURNAL MEDAN - Pihak berwenang di Nigeria menggerebek beberapa sekolah yang khusus dalam mengajarkan penipuan (scammer) di internet

Siaran pers Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) Nigeria menyatakan otoritas setempat berhasil menangkap dua pemilik sekolah scammer dan 7 orang siswa.

Nigeria dikenal sebagai salah satu hotspot kejahatan cyber global. Di negara tersebut kejahatan cyber dikenal dengan istilah 'Yahoo-Yahoo'.

Baca Juga: UU PDP Disahkan, Pakar Vaksincom: Kebocoran Data Mungkin Turun, Aksi Peretasan Hacker Tak Akan Berkurang

Meskipun Nigeria dianggap sebagai Negara berkembang dan cenderung dinilai kumuh, tetapi kejahatan cyber menjadi sebuah industri yang berkembang pesat.

Yang menarik banyak anak-anak muda pencari pekerjaan di Nigeria berminat mempelajari kejahatan cyber, khususnya penipuan alias scammer di Internet.

Padahal tingkat pengangguran di negara tersebut berada di angka 33,3%. Kemunculan sekolah Scammer menawarkan pelajaran penipuan internet.

Awalnya mungkin coba-coba namun ketika mendapatkan keuntungan dengan jumlah banyak dan mudah dilakukan, anak muda di sana berbondong-bondong ingin jadi Scammer.

Baca Juga: Ini Pengertian Data Pribadi di RUU PDP, Lengkap Dengan Sistematika UU Sebanyak 15 Bab

Petugas EFCC menangkap tersangka pemilik sekolah Scammer dan beberapa siswanya di kota Benin, Nigeria bagian Selatan.

"Barang-barang yang diamankan dari tersangka antara lain Mercedes Benz GLK, Lexus 350, telepon genggam dan laptop," demikian pernyataan pers EFCC dilansir media setempat I-aml, Kamis, 22 September 2022.

Otoritas Nigeria belum mengetahui seberapa luas jaringan sekolah Scammer, tetapi sejak 2019 kepolisian telah menggerebek tiga sekolah serupa.

Bulan Mei 2022 pihak berwenang Nigeria menggerebek satu sekolah yang beroperasi dari apartemen tiga kamar tidur di Abuja dengan 16 tersangka.

Baca Juga: China Sudah Bicara Standarisasi 6G, Indonesia Masih Sibuk Kena Prank Bjorka

Jenis kejahatan cyber yang paling umum dipraktikkan di Nigeria diantaranya penipuan asmara (romantic Scam), phishing, peniruan identitas, dan penipuan kripto.

Dalam beberapa tahun terakhir, siswa lulusan sekolah Scammer memantapkan diri dengan membentuk kelompok sosial di masyarakat Nigeria.

Status para lulusan ini ditentukan oleh kekayaan serta mendapatkan pengakuan sosial yang tinggi. Kehadiran mereka paling menonjol di lingkungan universitas.

Menurut sebuah akun di media sosial, mereka terlihat berkeliling dengan mobil mahal, mengenakan pakaian desainer mahal, dan berkencan dengan gadis-gadis cantik.

Baca Juga: Gedung Putih Undang 32 Negara Bahas Ransomware, Indonesia Tak Diundang, Padahal Penduduk 270 Juta

Jo Adetunji, seorang jurnalis yang meneliti fenomena tersebut, mengatakan ada rasa identitas kelompok yang kuat di antara para anggota lulusan sekolah Scammer.

"Yahoo Boys tinggal di komune fisik individu yang berpikiran sama dan menggunakan jaringan ini untuk meluncurkan serangan internet," kata Adetunji.

Nigeria dikenal sebagai hotspot kejahatan cyber global. Tahun 2018 sebuah bank di Lagos mengalami kerugian US$39 juta karena penipuan di internet.

"Mereka biasa saling bantu, berbagi biaya internet dan bersama-sama membayar bahan bakar untuk generator yang digunakan untuk menyalakan komputer mereka," ujar Jo Adetunji.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler