JURNAL MEDAN - Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah memulai serangkaian proyek ambisius dengan tujuan memperluas ekonomi dan menarik 'jamaah' wisatawan dari seluruh dunia.
Namun proyek terbaru mereka yang paling kontroversial adalah The Mukaab, sebuah pusat kota modern untuk menarik wisatawan, bukan jamaah haji.
Mukaab dibangun dengan bentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter. Mirip Ka'bah raksasa bukan?
Baca Juga: Intip Fasilitas dan Pengalaman Menarik yang Didapat Saat Mengikuti Astra Graduate Program 2023
Proyek ini menuai kontroversi karena dianggap mirip dengan Ka'bah, simbol suci bagi umat Muslim.
Apakah benar proyek ini hanya sekadar membangun "Ka'bah baru" untuk kepentingan kapitalisme semata?
Proyek Ambisius Arab Saudi
Arab Saudi telah memulai serangkaian proyek ambisius yang dianggap sebagai bagian dari upaya negara untuk memperluas pendapatan non-minyak.
Maka pilihan terbaik menurut Arab Saudi adalah menarik wisatawan mancanegara ke negara tersebut.
Proyek-proyek ini antara lain proyek kota futuristik NEOM, proyek Laut Merah, resort mewah Amaala di pantai Barat Laut Arab Saudi, proyek warisan budaya di Ad Diriya, dan taman hiburan mewah Qiddiya.
Namun, The Mukaab, menuai kontroversi di antara masyarakat dan akademisi.
Beberapa pihak menyebut proyek ini sebagai "membangun Ka'bah baru" yang eksklusif ditujukan untuk kapitalisme semata.
Ada kekhawatiran bahwa proyek ini akan merusak citra Islam dan mengurangi nilai-nilai suci yang terkait dengan Ka'bah.
Baca Juga: Deretan Fakta PSMS Medan Hancurkan Ajax Amsterdam, Julukan The Killer Menggema
The Mukaab dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), yang juga merupakan pihak yang bertanggung jawab atas serangkaian proyek ambisius lainnya.
Meskipun ada kecaman dari beberapa pihak, Arab Saudi bertekad untuk melanjutkan proyek The Mukaab dan proyek-proyek lainnya demi mencapai tujuan ekonomi dan wisata mereka.
Dikritik Akademisi
Banyak akademisi yang mengkritik proyek The Mukaab. Salah satu alasan utama mengapa proyek ini menuai kontroversi adalah karena mirip dengan Ka'bah.
Ka'bah sendiri adalah tempat suci bagi umat Islam dan menjadi tujuan ziarah bagi jutaan orang setiap tahunnya.
Baca Juga: 53 Lowongan Pekerjaan Menarik PT Astra International Tbk (ASII), Ada Graduate Program 2023
Ada kekhawatiran bahwa proyek The Mukaab akan mengurangi nilai-nilai suci yang terkait dengan Ka'bah dan merusak citra Islam.
Selain itu, ada pendapat bahwa proyek ini hanya sekadar membangun "Ka'bah baru" yang eksklusif ditujukan untuk kapitalisme dan kepentingan dunia semata.
Menurut para kritikus, proyek ini hanya bertujuan untuk menarik wisatawan dan menghasilkan keuntungan finansial bagi negara dan investor.
Mukaab dibuat tanpa memperhatikan aspek budaya dan nilai-nilai suci yang terkait Ka'bah dan umat Islam dunia.
Kata Pemerintah Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa proyek The Mukaab bukanlah sebuah replika dari Ka'bah.
Menurut mereka, proyek ini merupakan sebuah karya arsitektur modern yang unik dengan tujuan untuk membangun pusat kota yang beragam dan inklusif.
Mukaab juga akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan dan penduduk setempat.
Pemerintah juga menegaskan proyek The Mukaab memiliki nilai-nilai suci dan spiritual yang sama seperti Ka'bah.
Namun mereka juga mengklaim proyek ini tidak akan mengurangi nilai-nilai suci Ka'bah, melainkan justru memperkuatnya.
Mukaab akan menghadirkan keindahan arsitektur modern yang mencerminkan keberagaman dan kebesaran Islam. Benarkah? ***