Ratusan Tentara Garda Nasional AS Positif Covid-19 Usai Mengawal Pelantikan Presiden Joe Biden

- 23 Januari 2021, 19:44 WIB
Presiden AS Joe Biden/ Twitter @JoeBiden
Presiden AS Joe Biden/ Twitter @JoeBiden /

JURNAL MEDAN - Ratusan tentara Garda Nasional Amerika Serikat (AS) terpapar Covid-19 usai mengawal pelantikan Presiden Joe Biden. Seorang pejabat yang namanya tidak diidentifikasi menyebutkan jumlah tentara yang positif Corona berada di kisaran 150 hingga 200 orang.

Pejabat itu mengatakan jumlah pasukan Garda Nasional yang dites positif bisa saja meningkat, tetapi jumlah yang terpapar itu hanya sebagian kecil dari sekitar 25.000 tentara yang dikerahkan ke Washington selama beberapa pekan terakhir.

Pemerintah AS mengambil langkah-langkah keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Washington. Kebijakan itu dilakukan setelah ribuan pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Kongres AS, Capitol, serta melakukan tindakan anarkis dan mematikan pada Rabu 6 Januari 2021.

Baca Juga: Doni Monardo 11 Bulan Menangani Corona Akhirnya Positif Covid-19, Pelajaran Berharga Bagi Masyarakat

Jumlah kematian akibat Covid-19 di AS terus meningkat. Pada Rabu dan Kamis pekan ini jumlah kematian rata-rata mencapai 4.000 kematian per hari. Menurut analisis Reuters yang membandingkan data kematian dengan data kesehatan masyarakat, jumlah kumulatif nyawa yang meninggal akibat Corona di AS hampir 410.000.

Pasukan Garda Nasional AS dalam sebuah pernyataan menyatakan tidak akan membahas kasus virus Corona, tetapi seluruh personel telah mengikuti pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

"Termasuk pemeriksaan suhu ketika pasukan Garda Nasional meninggalkan negara bagian asal dan tiba di Washington disertai dengan kuesioner skrining," demikian keterangan Garda Nasional AS dilansir Reuters, Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Hadiri Wisuda Inkes Medistra Lubuk Pakam, Edy Rahmayadi: Saat Ini Kalian Sangat Dibutuhkan

Militer AS mengatakan sedang membuat peraturan bagi ribuan pasukan untuk pulang dan kembali ke markas masing-masing. Sekitar 15.000 orang diperkirakan akan meninggalkan Washington dalam 5 sampai 10 hari ke depan.

Halaman:

Editor: Arif Rahman

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah