Jumlah Penduduk Lebih Dari 1 Miliar, China Tegaskan Tak Ingin Bersaing Vaksin Dengan India

- 25 Januari 2021, 20:34 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

JURNAL MEDAN - Pemerintah China menyatakan tidak ingin terlibat persaingan atau berkonfrontasi soal vaksin Covid-19 dengan India. China diketahui memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar sementara India lebih dari 1,3 miliar.

Dua negara dengan penduduk raksasa ini tentu saja sangat membutuhkan vaksin dalam jumlah besar.

China menyatakan tugas utama demi komunitas masyarakat internasional saat ini adalah bekerja sama memerangi pandemi. Terlebih, vaksin telah dianggap sebagai game changer dalam pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Cek Fakta: Bohong! Data Kematian Covid-19 Disembunyikan dan Vaksin Sebabkan Kematian

"Vaksin Covid-19 adalah barang publik global dan setiap negara punya hak masing-masing memutuskan vaksin mana yang akan digunakannya," demikian keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Senin, 25 Januari 2021.

Zhao melontarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi adanya isu beberapa negara di kawasan Asia Selatan menolak ditawari vaksin China dan beralih ke India karena persoalan tingkat efikasi (kemanjuran).

"Terkait hal ini tidak boleh adanya persaingan dan tentunya juga tidak ada konfrontasi. Kami menyambut baik dan berharap lebih banyak negara bisa memproduksi vaksin sendiri yang lebih aman dan efektif serta memberikannya kepada negara-negara berkembang agar berguna bagi orang banyak," jelas Zhao.

China sejauh ini telah menepati janjinya menjadikan vaksin Covid-19 sebagai barang publik global.

Baca Juga: Rumah Sakit Hampir Penuh, Plt Walikota Minta Gubernur Bantu Penambahan Fasilitas RS di Medan

"China bekerja sama dengan negara lain, terutama negara berkembang, dalam bidang vaksin dengan berbagai cara serta memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan," tegas Zhao.

China sejauh ini telah mengekspor vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan Sinopharm ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia, Brazil, Chile Turki, Filipina, Malaysia, Hong Kong, Thailand, Ukraina, Mesir, Argentina, Maroko, Arab Saudi, Pakistan, Serbia, Peru, Hungaria dan Senegal.

Dalam mengembangkan vaksin, China menggunakan metode inaktif atau melemahkan virus Corona jenis baru. ***

Editor: Arif Rahman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x