Menteri Kesepian Jepang, Bukan Jabatan Kaleng-kaleng Karena Berangkat Dari Fakta dan Data

- 19 Februari 2021, 11:04 WIB
Tetsushi Sakamoto resmi menjabat sebagai Menteri Kesepian Jepang sejak 12 Februari 2021 / Foto: Japan Times
Tetsushi Sakamoto resmi menjabat sebagai Menteri Kesepian Jepang sejak 12 Februari 2021 / Foto: Japan Times /

JURNAL MEDAN - Jepang dikenal sebagai negara yang kreatif. Saking kreatifnya, negara ini memiliki jabatan Menteri Kesepian yang kini diemban seorang politikus Partai Liberal Demokrat, Tetsushi Sakamoto.

Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga resmi menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian pada 12 Februari 2021.

Sebenarnya ide ini bukan konyol karena PM Yoshihide Suga berangkat dari fakta dan data. Di masa pandemi semakin banyak rakyat Jepang yang sendirian dan merasa kesepian.

Baca Juga: Menteri Beda Pendapat dengan Jokowi soal Revisi UU ITE, HNW: Aneh! Mereka Pembantu atau Penyanggah Presiden

Pemerintah Jepang khawatir dengan meningkatnya angka bunuh diri di tengah situasi sulit pandemi. Korban paling rentan adalah para wanita.

Tugas dan tanggung jawab Tetsushi Sakamoto adalah bagaimana dia mampu membuat program dan rencana kerja untuk mengurangi kesepian dan bunuh diri.

Ini bukan pekerjaan kaleng-kaleng karena Tetsushi harus merancang berbagai solusi dan membuat forum-forum secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Apalagi Jepang juga menghadapi masalah dalam pertumbuhan penduduk yang minus dalam 10 tahun terakhir, sementara jumlah orang asing naik 2 persen.

Baca Juga: Lantik 13 Pejabat Baru di Pemprov Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi Beri Peringatan

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x