JURNAL MEDAN - Israel dan Palestina mengumumkan gencatan senjata setelah 11 hari berperang di Jalur Gaza antara militer Israel dengan kelompok pejuang Hamas dan Jihad Islam. Pada Kamis malam 20 Mei 2021 waktu setempat, kedua pihak memutuskan melakukan gencatan senjata.
Peperangan 11 hari menyebabkan 232 warga Palestina tewas dan 1,900 orang terluka. Di Israel ada 12 nyawa melayang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan resmi terkait gencatan senjata tanpa syarat sementara Palestina lewat pernyataan Hamas dan Jihad Islam menegaskan, tak ada lagi serangan mulai Jumat, 21 Mei 2021, pukul 2.00 pagi waktu setempat.
Baca Juga: PKS: Kebocoran Data BPJS Kesehatan Alarm Bagi Indonesia, Otoritas Independen PDP Mendesak
Terdapat fakta-fakta dibalik berbagai pihak yang mendorong perdamaian sementara di Gaza:
1. Mesir terlibat dalam mediasi
Gencatan senjata terjadi berkat mediasi Mesir. Dalam pernyataan resmi yang dimuat laman TASS, pemerintah Mesir mengajukan proposal gencatan senjata dan akan berangkat ke Tel Aviv guna membahas masalah keamanan di sana.
Kontak Mesir dengan pihak Palestina juga dilakukan. Meski tak dijadwalkan kunjungan khusus ke Gaza.
2. Gencatan senjata disetujui AS, Uni Eropa, dan Faksi di Palestina