Network
JURNAL MEDAN - Israel meluncurkan kampanye soft power melalui platform media sosial TikTok. Kampanye ini sebenarnya dilakukan sejak tahun lalu namun menjadi perhatian satu bulan belakangan.
Pada bulan Mei 2021 serangan Israel ke Palestina mengakibatkan kematian lebih dari 250 warga Palestina dan 13 warga Israel. Perselisihan dan konflik di media sosial antara Israel dan Palestina terus memanas di dunia Maya.
Akun TikTok yang berafiliasi dengan militer Israel memposting ratusan konten propaganda yang dinilai bersifat influencer.
Di profil resmi, akun-akun tersebut menampilkan seperti tutorial kebugaran, resep makanan, permainan petak umpet, dan pelatihan militer seperti teknik scuba diving dan latihan Krav Maga.
Saat ini video paling populer di akun IDF Israel mempromosikan sistem pertahanan udara Iron Dome yang telah ditonton hampir satu juta kali.
TikTok, platform yang didominasi kaum muda, memiliki hubungan yang rumit dengan konten politik. Ketika menyangkut krisis internasional yang serius dan urusan keamanan nasional, maka semua tumpah ruah di sana.
Berdasarkan data yang dilansir businessofapps.com Most Downloaded App 2020 Worldwide dipimpin oleh Tiktok, baik di App Store maupun Play Store. Selanjutnya diikuti Zoom (App Store) dan WhatsApp (Play Store).
Israel melihat perselisihan di dunia Maya memang tidak proporsional, terutama serangan yang dilakukan militernya terhadap Palestina terungkap dengan brutal.
