Negara-negara Asia Tenggara memang punya ragam perbedaan di berbagai sisi, termasuk budaya, agama, latar belakang, ideologi, perekonomian, dan lain sebagainya.
Seiring dengan tuntutan zaman dan sebagai upaya menghindarkan pengaruh dari dua blok besar yang sedang bertikai pada perang dingin, maka beberapa pemimpin negara di Asia Tenggara sepakat membentuk satu himpunan.
Untuk membentuk himpunan tersebut, masing-masing negara Asia Tenggara mengirimkan satu perwakilan mereka berkumpul di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967.
Ada Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI), Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina), Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia), Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura), Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand).
Baca Juga: Link Download Twibbon HUT RI ke-76, 17 Agustus 2021 Bingkai Nahdlatul Ulama
Semua perwakilan negara ini menandatangani Deklarasi Bangkok sebagai titik mula berdirinya ASEAN yang mengusung misi: One Vision, One Identity, One Community, atau "Satu Visi, Satu identitas, dan Satu Komunitas."
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pertama kali diadakan pada 1976 di Bali.
Dalam KTT ini, ASEAN menyatakan kesiapan untuk mengembangkan hubungan bermanfaat dan kerja sama yang saling menguntungkan antar-negara.
Berbagai bentuk kerja sama pun terjalin, termasuk dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, dan lainnya. ***