Rusia Ancam Facebook karena Dinilai 'Meracuni', Dampaknya Langsung Terasa, Pengguna Keluhkan Akses

- 27 Februari 2022, 02:26 WIB
Rusia Ancam Facebook karena Dinilai 'Meracuni', Dampaknya Langsung Terasa, Pengguna Keluhkan Akses
Rusia Ancam Facebook karena Dinilai 'Meracuni', Dampaknya Langsung Terasa, Pengguna Keluhkan Akses /ANTARA/Shutterstock/pri./

Facebook menanggapi pembatasan itu sebagai tanggapan terhadap platform media sosial yang menolak untuk mematuhi perintah Rusia, terutama untuk menghentikan pengecekan fakta outlet media milik negara.

"Kemarin, otoritas Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan pelabelan konten yang diposting di Facebook oleh empat organisasi media milik negara Rusia.  Kami menolak. Akibatnya, mereka telah mengumumkan bahwa mereka akan membatasi penggunaan layanan kami," kata Presiden Meta Urusan Global Nick Clegg dilansir The Hill.

Menurut Clegg, orang Rusia biasa menggunakan Facebook untuk mengekspresikan diri dan mengatur tindakan.

"Kami ingin mereka terus membuat suara mereka didengar, membagikan apa yang terjadi, dan mengatur melalui Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger," ujar Clegg.

Baca Juga: Raksasa Media Sosial Milik Barat Mulai Menghukum Rusia, TikTok Milik China Aktifkan Akun Milik Pendukung Putin

Menurut Meta (induk perusahaan Facebook), platform tersebut memberikan transparansi yang lebih besar ke outlet media yang dikendalikan negara Rusia.

Alasan karena Facebook menggabungkan pengaruh organisasi media dengan dukungan negara.

Menurut Clegg, gerai media yang dikendalikan negara memenuhi syarat untuk pengecekan fakta di platform, seperti juga gerai lainnya.

Pembatasan ini dilakukan ketika Rusia melakukan operasi militer di Ukraina lebih intensif. Langkah ini dikutuk secara luas oleh para pemimpin dunia Barat, termasuk Presiden AS, Joe Biden.

Baca Juga: Rusia Lebih Dulu Melakukan Gelombang Serangan Cyber Sebelum Menyerang Ukraina Secara Fisik

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah