JURNAL MEDAN – Memamerkan kekayaan di media sosial di beberapa negara, termasuk Indonesia merupakan hal yang biasa ditemukan, namun tidak halnya dengan di China.
Otoritas China memerintahkan platform media sosial untuk menghilangkan konten-konten yang memperjelas keberadaan jurang antara orang kaya dan miskin.
"Kami akan memperkuat manajemen kami dan meningkatkan kekuatan kami dalam mengambil keputusan, agar platform internet merasakan seperti ada pedang di atas kepala mereka,” kata Zhang Yongjun, pejabat senior di administrasi dunia maya Cina.
Baca Juga: BLT PIP Sekolah Masih Cair Bulan Desember 2021, Cek Rutin Link pip.kemdikbud.go.id
Bagi beberapa pihak, mungkin sulit untuk menentukan konten seperti apa yang memperjelas jurang antara orang kaya dan orang miskin, namun Zhang bersikukuh bahwa standarisasi tidak terletak pada konten, tapi pada efek yang dari konten tersebut.
Sebuah konten yang memamerkan kekayaan mungkin saja menginspirasi orang yang melihatnya untuk menjadi kaya, namun konten tersebut juga dapat membuat orang untuk berhasrat secara membabi buta.
Douyin, sebuah platform media sosial Cina telah menutup 4.000 akun dalam waktu dua bulan pada tahun ini.