Ia juga meliput pelaporan televisi dan mengilhami banyak orang Palestina maupun Arab lainnya untuk mengejar karir di bidang jurnalisme.
Totalitas dan profesionalisme Abu Akleh menjadi pelajaran bagi banyak orang.
Saat ia tewas oleh sniper Israel, Abu Akleh sedang mempelajari bahasa Ibrani.
Tujuan Abu Akleh mempelajari bahasa Ibrani adalah untuk memahami media Israel sekaligus mempelajari diksi yang digunakan Israel untuk perang.
Beberapa tahun lalu sebelum kematiannya, Abu Akleh mengaku sangat takut menjadi sasaran tembak Israel ketika sedang bertugas.
Dikutip An Najah BBC, Abu Akleh mengatakan dirinya sampai lupa apa yang harus diucapkan di depan kamera saking takutnya.
"Tentu saja aku takut. Pada saat tertentu Anda melupakan ketakutan itu. Kami tidak melemparkan diri kami ke kematian," kata Abu Akleh.
"Kami pergi bekerja dan kami mencoba menemukan tempat di mana kami dapat berdiri dan melindungi tim. Setelah itu saya berpikir bagaimana akan tampil di layar dan apa yang akan saya katakan," ujarnya. ***