Apa Kasus Salman Rushdie? Sang Novelis yang Kini Kritis Karena Ditikam, Jadi Target Pembunuhan?

- 13 Agustus 2022, 15:27 WIB
Inilah Sosok Salman Rushdie
Inilah Sosok Salman Rushdie /

JURNAL MEDAN - Apa kasus Salman Rushdie, apakah sang novelis itu menjadi target pembunuhan?

Dikabarkan, Salman Rushdie yang merupakan penulis novel 'Ayat-ayat Setan' kritis setelah ditikam dibagian leher dan perut pada Jumat di New York.

Belakangana polisi telah mengidentifikasi pelaku yang menikam Salman Rushdie adalah Hadi Matar.

Hadi Matar diduga seorang simpatisan Iran yang berasal dari New Jersey.

Baca Juga: Bawaslu Daerah dapat Instruksi Mendirikan Posko Pengaduan, Cegah Parpol Catut Nama dan NIK Masyarakat di Sipol

Kepolisian New York mengatakan bahwa motif Hadi Matar menikam Salman Rushdie belum diketahui dengan jelas.

Sementara itu, agen Salman Rushdie, Andrew Wylie mengatakan sang novelis itu kini sedangn jalani operasi.

Pernyataan Andrew Wylie ini dikutp JurnalMedan.cpm dari Daily Beast, Sabtu 13 Agustus 2022.

Sebelumnya, santer diberitakan Salman Rushdie kerap mendapat ancaman pembunuhan setelah dia merilis novel berjudul Ayat-ayat Setan pada 1998.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Pramuka Ke 61 Tahun 2022, Kalimat Penuh Motivasi Cocok Untuk Caption di Sosial Media

Bahkan, pemimpin tertinggi Iran saat itu, Ayatollah Khomeini menyerukan untuk membunuh novelis kelahiran India tersebut.

Salman Rushdie kemudian bersembunyi, mengambil identitas palsu, dan selama bertahun-tahun dilindungi oleh sekelompok keamanan pemerintah Inggri.

Faktanya, ancaman dimulai setelah penulis menerbitkan novel keempatnya pada tahun 1988.

"Ayat-ayat Setan" sontak picu kontroversi di beberapa komunitas Muslim karena dianggap mengolok-olok Nabi Muhammad.

Baca Juga: Benny Mamoto Profil, Ketua Kompolnas Dulu Terkesan Bela Ferdy Sambo Kini Sebut Dirinya Dikerjai

Setelah Ayatollah Khomeini menyerukan pembunuhan, Inggris dan Iran memutuskan hubungan diplomatik.

Selama 12 tahun berikutnya, Rushdie hidup di bawah perlindungan terus-menerus dari agen-agen dinas rahasia dan keamanan Inggris. Kemudian pindah ke New York pada 2002.

Terlepas dari banyaknya ancaman, Rushdie terus berkembang sebagai ahli sastra terkemuka, dan bahkan banyak muncul di depan umum.

Dianugerahi gelar bangsawan untuk karyanya pada tahun 2007, ia dinobatkan sebagai Penulis Terhormat di Tempat Tinggal di Universitas New York, mengajar di Emory, dan terpilih di Akademi Seni dan Sastra Amerika.

Baca Juga: Din Syamsuddin Hanya Pantau-pantau dari Belakang, Partai Pelita Bukan Parpol Agama, Tapi Digerakkan Anak Muda

"Kita harus mempertahankan kebebasan kita yang berharga dan diperoleh dengan susah payah," katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 2015.

Perjuangan untuk kebebasan itu termasuk mengambil bagian dalam seri kuliah musim panas di Institusi Chautauqua, di New York.

Akan tetapi beberapa saat setelah duduk, saksi mengatakan seorang pria bergegas ke panggung dan mulai meninju serta menikam Rushdie.

Beberapa saksi mengungkapkan bahwa mereka tidak memperhatikan banyak keamanan sebelum acara, tetapi melihat beberapa orang bergegas dari belakang panggung setelah Rushdie diserang.

Baca Juga: Selamat dari Presiden Jokowi untuk Timnas U16 Juara Piala AFF U16 2022, Netizen: Pak, Kasih Hadiah Ya

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat Depok dengan judul Terbaru Ditikam, Apa Pemicu Novelis Rushdie Jadi Target Besar Pembunuhan?. (Muhammad Hasan Izzurrahman).***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x