Namun, The Mukaab mendapat kecaman dari pihak yang mencemoohnya karena bangunan tersebut dituding mirip dengan Ka'bah, simbol suci ibadah umat Muslim.
Meski beda fungsinya, tetapi pihak yang mencemoohnya merasa pembangunan The Mukaab bisa dianggap "membangun Ka'bah baru" yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme.
Seorang akademisi, Asad Abu Khalil, menyebutkan di akun Twitternya,
"Tampaknya (Muhammad bin Salman) sedang membangun Ka'bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?," tulisnya.
Baca Juga: Profil Clara Shinta Mobil Dirampas Debt Collector, Pernah Digosipkan Jadi Simpanan Pejabat
Kritikus lain, Murtaza Hussain, menilai Mukaab adalah membangun "Ka'bah baru" yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit.
Sebab, Ka'bah merupakan simbol suci umat Muslim dan jangan sampai ditafsirkan sebagai komersialisasi agama.
Proyek Ambisius
The Mukaab menjadi proyek keenam dari serangkaian proyek ambisius yang dilakukan oleh kerajaan Arab Saudi.
Proyek lainnya termasuk kota futuristik NEOM, proyek Laut Merah, resort mewah Amaala di pantai Barat Laut Arab Saudi, proyek warisan budaya di Ad Diriya, dan taman hiburan mewah Qiddiya.