Hadis Doa Ini Dhoif, Banyak Yang Mengamalkan Karena Tak Ada Hubungan Dengan Aqidah Atau Ibadah Mahdhah

15 Maret 2021, 09:49 WIB
Doa dan dzikir setiap saat mendekatkan diri pada Allah SWT /ruangterang.pikiran rakyat

JURNAL MEDAN - Ketika menjelang masuknya bulan Ramadhan, mulai dari bulan Rajab, kita sering mendengar sebuah doa yang sering dibaca para imam setelah shalat fardhu di masjid.

Doa ini meminta agar Allah memberkahi kita di bulan Rajab dan Syaban serta menyampaikan kita ke bulan Ramadhan.

Berikut doa yang di maksud:

Baca Juga: Penolakan Jabatan Presiden 3 Periode Dijelaskan Jubir, Febri Diansyah: Lebih Sempurna Jokowi yang Sampaikan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.

Doa yang familiar ini ada yang menyebutkannya dari Nabi SAW. Tetapi, setelah pernyataan itu ditakhrij, Imam Nawawi menyebutkan hadist tentang doa itu kualitasnya dhoif (lemah) namun Imam Ath-Thabrani menyebutkan hadis tersebut digolongkan sebagai hadis munkar karena ada periwayatnya yang syadz (cacat).

Walaupun secara sanad terjadi permasalahan, lalu apakah doa itu salah untuk diamalkan?

Doa itu merupakan permohonan kebaikan dan tidak ada hubungannya dengan aqidah maupun ibadah mahdhah, sehingga doa itu boleh diamalkan. Doa itu termasuk dalam ranah fadhail (keutamaan-keutamaan).

Baca Juga: Arti dan Keistimewaan Nisfu Syaban, Malam Syafaat dan Anugerah dengan 300 Pintu Rahmat Dibuka

Oleh karenanya Imam Nawawi melihat hadis mengenai doa ini kedhoifannya tidak terlalu parah, dengan begitu ia memasukkan doa ini kedalam kitab Al-Adzkar, dimana kitab yang ditulisnya itu diniatkannya menjadi rujukan para ahli ibadah (‘abid), sebagaimana yang telah ia jelaskan di dalam muqaddimah kitab tersebut.

Jadi doa itu boleh di amalkan, karena dalam syariat menyebutkan bahwa hadis dhoif boleh diamalkan selagi hadis itu tidak ada kaitannya dengan aqidah dan ibadah mahdah, sehingga ulama membolehkan mengamalkan hadis dhoif untuk keutamaan amal-amalan yang disyariatkan dengan dalil-dalil shahih seperti shalat, puasa, dan zikir.

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler