JURNAL MEDAN - Kisah seorang sahabat yang mulia bernama Abdullah bin Hudzafah RA. Sahabat Nabi Muhammad SAW ini jarang orang tau kisahnya.
Dikutip dari akun Facebook Brebes Mengaji, Abdullah bin Hudzafah RA pernah di utus menuju ke negeri Romawi untuk berperang, ternyata berhasil ditawan oleh Raja Romawi.
Dan orang-orang Romawi sudah dengar, ini orang muslimin ini kebanyakan dari orang-orang Badui, dari padang pasir di Arab, orang miskin, tidak banyak orang kaya di antara mereka.
Setelah datangnya Islam mereka mulai menyebar menjadi pemimpin dan pedagang yang berhasil sukses.
Dan yang paling luar biasa di dengar oleh Kaisar keyakinan orang Islam ini kokohnya mengalahkan kokohnya gunung.
Waktu Abdullah bin Hudzafah RA dan pasukannya ditawan, Kaisar memerintahkan prajuritnya untuk membawa mereka ke hadapannya.
Baca Juga: Kisah Penjual Roti dan Imam Hambali, Cerita Ustazah Oki Setiana Dewi Tentang Doa yang Dikabulkan
Kisar lalu menanyakan mana pimpinannya, ini si Abdullah dipanggil ke depan. Waktu perlu diketahui Kaisar Romawi menguasai setengah dunia.
Kata Kaisar "hai Abdullah, kalau kau mau pindah ke Nasrani saya akan kasih kau setengah kerajaan ku," ucapnya.
Kata Abdullah "wahai Kaisar jangankan setengah kerajaan mu, seluruh kerajaan anda dan seluruh kerajaan yang ada di dunia. Untuk saya meninggalkan agama sekedip mata saja, tidak akan saya lakukan," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Lucu Sahabat Nabi Muhammad SAW Yang Tidak Bisa Berhitung
Maka pada waktu itu Kaisar ini punya anak perempuan yang terkenal kecantikannya, masih gadis, tinggi, putih sebagaimana orang bule biasanya, sampai banyak raja-raja lain dan panglima perang pada waktu itu berharap jadi suaminya.
Dikeluarkan oleh Kaisar duduk di sebelahnya lalu berkata "hai Abdullah setengah kerajaan ku dan nikahi anak ku," ucap Kaisar.
Kata Abdullah "anda menawarkan anak perempuan ini untuk digantikan bidadari yang dijanjikan Allah untuk ku di surga," tegasnya.
Baca Juga: Kisah Luar Biasa Atha bin Abi Rabah Mengguncang Istana Khalifah
Maka Kaisar memerintahkan prajuritnya untuk memenjarakan Abdullah dan melarang untuk memberinya makan dan minum selama 3 hari.
Selanjutnya Kaisar berpesan kepada prajuritnya agar memberi tahu jika Abdullah sudah terlihat lemah.
Setelah tiga hari Abdullah bin Hudzafah pun melemah fisiknya sampai disampaikan dalam kisah ini kepalanya sudah tidak mampu lagi ditegakkannya.
Baca Juga: Kisah Lucu Sahabat Nabi Amru Bin Ash Mimpi Basah Saat Memimpin Perang
Lalu para prajurit Kaisar melaporkan keadaan Abdullah dan Kaisar memerintahkan "masukkan daging babi dan khamar dipenjara itu"ucap Kaisar.
Babi yang dihidangkan ini sangat istimewa karena merupakan hidangan daging babi yang biasanya dimakan oleh keluarga Kaisar, demikian juga khamarnya diletakkan di dalam gelas dari emas dan kendi yang juga biasa dipakai oleh keluarga Kaisar.
Subhanallah hingga tiga hari berikutnya sampai daging babi itu sudah mulai berjamur dan khamarnya tidak disentuh oleh Abdullah padahal dia sudah mau mati kelaparan.
Kemudian Abdullah dibawa lagi menghadap kerajaan dalam kondisi sangat lemah sudah 6 hari tidak makan dan minum.
Kaisar kemudian bertanya "kenapa kau tidak makan dan minum?" Ucapnya.
Lalu kata Abdullah "saya tahu dalam agama saya sekarang daging babi dan khamar itu sudah halal buat saya, tapi saya tidak akan biarkan kau menghina agama ku," tegas Abdullah.
Kaisar yang sudah mulai kehilangan kesabarannya lalu mengatakan "saya akan bunuh kau dan seluruh pasukan mu dengan cara yang menyakitkan yaitu dengan memasukkan kalian ke dalam minyak yang sangat panas,"
Didatangkan periuk yang sangat besar lalu satu persatu pasukan Abdullah dimasukkan ke dalam minyak yang sangat panas tersebut dan semuanya habis terbakar dagingnya hanya tersisa tulang.
Dan Abdullah menyaksikan itu semua sampai seluruh pasukannya yang berjumlah 30 orang habis semua.
Saat giliran Abdullah tiba, dengan lemahnya ditarik meneteskan air mata Abdullah. Kata Kaisar, sudah meneteskan air mata ini mungkin sudah berubah, bawa ke sini kata Kaisar.
Kata Kaisar " hai Abdullah jadi pindah Nasrani,"
lalu Abdullah menjawab "tidak demi Allah,"
Lalu kenapa kau menangis tanya Kaisar lagi. Abdullah pun menjawab "saya menangis, karena saya menyesal hanya punya satu nyawa. Saya berharap punya seribu nyawa, semuanya kau cemplungin ke minyak itu untuk mati menuju ke akhirat" tegas Abdullah bin Hudzafah.***