Cerita Sedih Nabi Muhammad SAW oleh Ustazah Oki Setiana Dewi, Mulai dari Diracun Yahudi Hingga Ajal Menjemput

7 Oktober 2021, 10:48 WIB
Cerita Sedih Nabi Muhammad SAW oleh Ustazah Oki Setiana Dewi, Mulai Dari Diracun oleh Kaum Yahudi Hingga Ajal Menjemput /YouTube/@Oki Setiana Dewi

JURNAL MEDAN - Ustazah Oki Setiana Dewi menceritakan secara detail kisah Nabi Muhammad SAW di detik-detik akhir jelang ajal menjemputnya dari dunia.

Ustazah Oki Setiana Dewi bercerita mulai dari Nabi Muhammad SAW jatuh sakit akibat diracun oleh kaum Yahudi, berjuang untuk berkhutbah, berada dipelukan Aisyah dan Fatimah, hingga berbicara dengan Malaikat Jibril.

Dikutip Jurnal Medan dari kanal YouTube Oki Setiana Dewi yang posting sejak 22 Desember 2016 silam itu, Ustazah Oki Setiana Dewi menyempatkan diri berdakwah dengan mencerikan kisah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Kisah Kokohnya Iman Abdullah bin Hudzafah, Pernah Diutus Nabi Muhammad SAW Berperang

Nabi Muhammad SAW Sakit Diracun

Ustazah Oki Setiana Dewi mengawali ceritanya Nabi Muhammad SAW pada tahun 11 Hijriah, yang diracun oleh seorang wanita Yahudi di dalam makanan Rosulullah.

"Di tanggal atau ditahun 11 Hijriyah, Rasulullah SAW menderita sakit panas. Sakit akibat diracuni oleh orang Yahudi. Seorang wanita Yahudi di tahun 7 Hijriyah pada saat perang Khaibar," ujar Ustazah Oki Setiana Dewi mengawali ceritanya.

"Seorang wanita tersebut menaburkan racun di daging yang dimakan Rasulullah dan dampak dari racun tersebut mulai terasa di tahum 11 Hijriyah," sambungnya.

Baca Juga: Setan Menggoda Manusia dari Kiri dan Kanan, Apa Maksudnya? Begini Penjelasan Lengkap Ustazah Oki Setiana Dewi

Nabi Muhammad SAW Tetap Berkhutbah

Pasca diracun dan menderita kesakitan, Ustazah Oki Setiana Dewi mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW tetap berjuang untuk melakukan khutbah dan mendoakan para syuhada.

"Rasulullah SAW dalam keadaan sakit, kemudian pergi ke pemakaman Baqi' dan mendoakan seluruh para syuhada yang berada di Baqi'. Rosul katakan, 'Sesungguhnya kami, sesungguhnya aku pun akan menyusul kalian'," kata Ustazah Oki Setiana Dewi.

Pada saat itu, kata Ustazah Oki Setiana Dewi, Nabi Muhammad SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat di rumah Aisyah.

Baca Juga: Ini Cara Ampuh Menghidari Perceraian Dalam Rumah Tangga dari Ustazah Oki Setiana Dewi

"Dalam keadaan sakit, suatu ketika Rasulullah dipapah oleh Fadhl bin Abbas dan Ali bin Abi Thalib untuk datang ke masjid, untuk datang kemimbar dan berkhutbah di depan seluruh sahabat-sahabatnya," ungkap Ustazah Oki Setiana Dewi.

"Rosul berkata 'Tidak ada yang aku khawatirkan dengan kalian kecuali pada saat dunia ini dibentangkan oleh kalian dan kalian berlomba-lomba untuk mengejarnya dan dunia itulah yang akan membinasakan kalian'," kutip Ustazah Oki Setiana Dewi meniru ucapan kata Rosulullah SAW.

"Rasul melanjutkan lagi, 'Seorang hamba Allah diberikan pilihan oleh Allah untuk berada terus di muka bumi ini atau kembali kepada Allah dan menatap wajah Allah dan hamba tersebut memilih untuk kembali kepada Allah SWT," lanjutnya.

Baca Juga: Apakah Doa Buruk Orangtua Kepada Anak Mustajab? Begini Jawaban Ustazah Oki Setiana Dewi

Mendengar ucapan Nabi Muhammad SAW, ungkap Ustazah Oki Setiana Dewi, Abu Bakar langsung tersedu-sedu dan tak kuat menahan tangis.

"Bersimbah air mata dan ia mengatakan, 'Wahai Rasulullah. Aku, orang tuaku, ayah ibuku, jiwaku, hartaku, menjadi tebusan untukmu, wahai Rasulullah'," sebut Ustazah Oki Setiana Dewi meniru ucapan Abu Bakar.

Melihat Abu Bakar menangis, Ustazah Oki Setiana Dewi ini menuturkan, jika Nabi Muhammad SAW langsung menenangkan Abu Bakar.

"Dan Rasul berkata, 'Tenang Abu Bakar dan tetaplah berada di tempatmu wahai Abu Bakar'," ucap Ustazah Oki Setiana Dewi dalam ceritanya.

Baca Juga: Seberapa Besar Keistimewaan Perempuan Menurut Agama Islam? Begini Dakwah Ustazah Oki Setiana Dewi

"Seluruh sahabat merasa heran dengan kata-kata dari Abu Bakar dan air mata yang turun dari mata Abu Bakar. Mereka kemudian paham bahwa ternyata itulah isyarat bahwa hari terakhir dari Rasulullah SAW," sambung ceritanya.

Seluruh Sahabat Nabi Muhammad SAW Menangis

Ustazah Oki Setiana Dewi membeberkan, jika para sahabat lainnya juga tak kuat menahan tangisnya, setelah memahami dari tangisan Abu Bakar.

"Rasul lebih memilih Allah, Rasul lebih memilih memandang wajah Allah, Rasul lebih memilih memandang wajah Allah dibanding dengan terus berada di muka bumi ini. Maka, seluruh sahabat menangis di masjid tersebut," beber Ustazah Oki Setiana Dewi.

Baca Juga: Bulan Maulid Nabi, Perbanyak 6 Amalan ini di Bulan Rabiul Awal, Bukti Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW

"Rasulullah dalam keadaan semakin lemah kemudian dipapah kembali oleh Ali bin Abi Thalib dan Fadhl bin Abbas kembali kerumahnya," lanjutnya lagi.

Nabi Muhammad SAW Berada Dipeluk Aisyah

Pada saat itu, tegas Ustazah Oki Setiana Dewi, Rosulullah SAW berada di pangkuan, Aisyah. Dan waktu subuh, aku Ustazah Oki Setiana Dewi, Nabi Muhammad SAW berjalan tak seperti biasanya.

"Karena sebenarnya Rasulullah semakin melemah. Namun, pada hari itu Rasul membuka tirai di depan pintu Aisyah yang langsung berhadapan dengan para sahabat yang sedang melakukan sholat subuh dipimpin oleh Abu Bakar," sebut lagi dalam ceritanya.

Saking khawatir dengan kondisi Nabi Muhammad SAW, kata Ustazah Oki Setiana Dewi, hampir dan nyaris seluruh sahabat membatalkan salat subuh tersebut.

"Namun Rasul kembali memberi isyarat untuk tetap melanjutkan shalat dan mereka mengira senyuman yang dilakukan oleh Rasulullah adalah tanda bahwa Rasul akan kembali kepada mereka," jelas Ustazah Oki Setiana Dewi.

"Namun tidak pada kenyataannya. Rasul kembali ke dada, ke pelukan dari Aisyah, istri yang dicintainya dan pada saat itu Fatimah datang ke rumah Aisyah dan Fatimah biasanya disambut dan dicium oleh Rasul," sambungnya dalam cerita.

"Namun, apa yang tejadi pada saat itu Rasulullah SAW dalam keadaan lemah dan tak sanggup untuk menyambut kedatangan Fatimah, maka Fatimah pun memandang ayahnya, 'Wahai ayah, betapa berat penderitaanmu wahai ayah, betapa luar biasanya kesakitanmu wahai Ayah',".

Apa yang dikatakan Rasulullah,"Inilah hari terakhir di mana aku merasakan penderitaan, wahai Fatimah. Setelah hari ini, aku tidak akan pernah merasakan penderitaan lagi."

Rasulullah SAW membisikkan sesuatu di telinganya Fatimah dan Fatimah kemudian berlari dan menangis sejadi-jadinya dan kemudian Rasul mengatakan kembali membisikkan kalimat kepada Fatimah dan Fatimah pun kembal tertawa. Dan ternyata di kemudian hari orang-orang dan Aisyah bertanya kepada Fatimah tentang apa yang dibisikkan Rasul.

Fatimah menjawab, "Dibisikan pertama Rasul katakan bahwa Rasul akan pergi meninggalkan kita semua, itu yang membuat aku menangis dan dibisikan kedua Rasul mengatakan bahwa aku adalah orang yang paling pertama untuk menyusul ayahku Rasulullah dan itulah yang membuatku tertawa."

Matahari semakin meninggi dan Rasulullah SAW semakin melemah. Pada suatu ketika ada seseorang megetuk pintu rumah Rasulullah SAW dan Fatimah membuka pintu tersebut dan mengatakan,"Untuk apa kau datang kemari? Ayahku sedang sakit." Orang tersebut mengatakan,"Tidak, aku harus bertemu dengan ayahmu."

"Untuk apa? Ayahku sedang sakit." Fatimah menutup pintu rumah itu dan Rasulullah memanggil Fatimah dengan mengatakan,"Fatimah, dialah malaikat maut. Fatimah, dialah yang memutuskan kebahagiaan sementara."

"Wahai Fatimah, dia yang akan bertemu denganku. Wahai Fatimah, inilah hari terakhirku wahai Fatimah." Dan Fatimah tidak lagi mampu mebendung air matanya."

Nabi Muhammad SAW berkomunikasi dengan Malaikat Jibril

"Ia paham bahwa ini adalah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW. Dalam keadaan lemah, malaikat maut menjumpai Rasulullah SAW. Rasul bertanya,"Di mana malaikat Jibril?," dan malaikat Jibril pun datang menjumpai Rasulullah."

"Rasul betanya,"Apa hakku di hadapan Allah SWT wahai malaikat Jibril?." Malaikat Jibril menjawab," Bahwa Allah SWT telah menantimu di surga. Bahwa seluruh malaikat-malaikat telah menanti di pintu-pintu langit untuk menyambut kedatangan ruhmu wahai kekasih Allah."

"Dan apa yang dilakukan Rasulullah? Rasul tidak tersenyum. Malaikat Jibril berkata,"Kenapa kau tidak tersenyum?."

"Aku memikirkan umatku wahai malaikat Jibril. Bagaimana dengan umatku sepeninggalanku?."

Malaikat Jibril mengatakan, "Aku pernah mendengarkan Allah berfirman,"Tidak akan masuk surga kecuali orang-orangmu, umat-umatmu yang masuk surga terlebih dahulu."

Maka perlahan-lahan ditariklah ruh dari Rasulullah SAW dan Rasul mengatakan, "Betapa dahsyat rasa sakit ini, wahai malaikat. Betapa dahsyat rasa sakaratul maut ini. Kalau Engkau mau wahai Allah, timpakan rasa sakit sakaratul maut umatku terhadapku wahai Allah."

Rasulullah SAW memikirkan bagaimana rasa sakit sakaratul maut umatnya dan kemudian Rasulullah SAW pun semakin menderita sakit yang sangat parah seperti dicacah oleh pedang rasa sakaratul maut tersebut dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah, Rasul mengatakan ingin kembali kepada Allah. Tangannya kemudian ditunjukkan ke atas, "Laillahaillallah... Laillahaillallah," dan itulah akhir hidup dari Rasulullah SAW.

Itulah kisah Nabi Muhammad SAW merupakan nabi yang dicintai oleh seluruh umat muslim di dunia. Banyak juga orang yang hingga saat ini tetap senantiasa membaca sholawat dan rindu kepadanya. ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler