7 Etika Harus Diikuti Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

17 Oktober 2021, 00:08 WIB
7 Etika Harus Diikuti Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW /Pixabay/

JURNAL MEDAN - Berikut ini kami sajikan 7 etika yang harus diikuti saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati tiap bulan Rabiul Awal tahun Hijriah. Umat Muslim saat ini tengah mempersiapkan diri untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Dikutip dari mui.or.id, Sabtu, 16 Oktober 2021 bahwa hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah boleh dan tidak termasuk Bid’ah (mengada-ada yang buruk) tetapi bid’ah hasanah (sesuatu yang baik). Sebab, tidak ada dalil yang mengharamkan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Namun demikian, untuk menjaga agar perayaan Maulid Nabi Muhammad tidak melenceng dari aturan agama Islam yang benar, sebaiknya perlu mengikuti 7 etika melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :

Baca Juga: Bagaimana Hukum Melaksanakan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal Hijriah? Ini Pandangan 5 Ulama Besar Islam

1. Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT

3. Membaca sejarah Rasulullah SAW dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan Rasulullah SAW

4. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.

5.Meningkatkan silaturrahim

Baca Juga: Hukum Melaksanakan Maulid Nabi Menurut Ustaz Abdul Somad, UAS: Kelahiran Muhammad SAW Karunia Terbesar

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW

Kembali pada hukum melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Yang dimaksud dengan bid’ah Hasanah ialah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya, namun perbuatan itu memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Pamer Foto Mesra Dengan Pasangan di Medsos? Ini Jawaban Ustaz Milenial Habib Husein Ja'far

Sedangkan bid’ah dhalalh adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan Hadits.

Kebolehan memperingati Maulid Nabi memiliki argumentasi syar’i yang kuat. Misalnya, seperti Nabi Muhammad SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahirannya, yaitu setiap hari senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

Sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwa “Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab, ada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim).

Baca Juga: Sudah Ditentukan Allah, Jangan Khawatir Soal Rezeki. Simak Penjelasan Ustaz Milenial Habib Husein Ja'far

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT kepada kita. Termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman yang artinya.

“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS.Yunus:58).***

Editor: Marzuki Manurung

Tags

Terkini

Terpopuler