JURNAL MEDAN - Ustaz milenial atau pendakwah milenial Habib Husain Ja’far menjelaskan tentang bagaimana cara mengatur keuangan dalam ajaran Islam. Islam mengajarkan agar tidak boros sebagaimana dalam QS. Al-Isra’ ayat 27 yang artinya.
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Di zaman sekarang ini sebagian orang sangat gampang tergiur dengan barang-barang baru padahal mereka tidak membutuhkan barang tersebut.
Lalu, bagaimana seharusnya membelanjakan uang kita yang sesuai dengan kebutuhan hidup agar tidak boros. Simak penjelasan Habib Husein Jafar sebagai berikut sebagaima adikutip dari channel YouTube Netmediatama, Selasa, 26 Oktober 2021.
Baca Juga: Berikan Tips Hadapi Suami Egois, dr Aisah Dahlan Jelaskan Sikap Laki Laki Sebenarnya
Cara mengelola uang damam Islam, menurut Habib Jafar yang pertama adalah hidup sederhana. Hidup sederhana merupakan prinsip dalam Islam.
Ia menjelaskan, yang dibelanjakan harus sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai ingin sesuatu hanya berdasarkan pada gengsi.
Rezeki kata dia, semuanya sudah diatur Allah SWT. Dengan demikian, segala kebutuhan yang dibutuhkan dalam hidup pasti akan terpenuhi, namun dengan catatan jika mencari nafkah yang memang niatnya untuk mencukupi kebutuhan hidup.
“Pertama bahwa prinsip dalam Islam itu, hidup harus sederhana, enggak berdasarkan gengsi, semua sudah diatur Allah punya rezeki, kalau carinya memang untuk mencukupi kehidupan kita,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan Allah SWT telah berjanji bahwa tidak akan ada manusia yang hidup kelaparan. Yang kelaparan justru gengsi dan akhirnya mengambil hak orang lain.
“Allah SWT sudah jamin, tidak ada yang kekurangan atau kelaparan, justru yang bikin kelaparan itu gengsi dan akhirnya ambil hak orang dan akhirnya orang itu kehilangan haknya. Dan juga kita berlebihan jadi,” sambungnya.
Kedua adalah membuat perencanaan yang matang. Habib Jafar menuturkan, perencana hidup sangat penting agar memiliki arah yang jelas.
“Siapkan segala sesutaunya itu direncanakan atau ditulis, agar enggak jalan begitu aja, akhirnya jadi kacau karena kita enggak catat, enggak jelas apa yang mau di prioritaskan, akhirnya yang seharusnya nomor 2 jadi nomor 1,” ujarnya.
Yang ketiga, hindari hutang. Ia mengatakan perkara hutang di zaman sekarang ini sudah dianggap biasa dan bahkan menjadi tren.
“Ketiga, hindari hutang. Harus berdaulat dengan diri sendiri, karena hutang sekarang bahkan jadi tren, (misal) wah hebat punya kartu kredit. Jadi jangan mau,” ucapnya.***