Teks Kultum Ramadhan dengan Tema Amalan Pelipat Ganda Pahala di Bulan Ramadhan

14 Maret 2022, 21:38 WIB
Teks Kultum Ramadhan dengan Tema Amalan Pelipat Ganda Pahala di Bulan Ramadhan /pexels.com/@Asifgraphy

JURNAL MEDAN - Terdapat naskah atau teks kultum Ramadhan dengan isi pembahasan Amalan Pelipat Ganda Pahala di Bulan Ramadhan.

Adapun teks kultum kali ini yang membahas Amalan Pelipat Ganda Pahala di Bulan Ramadhan dikutip dari laman Pabrik Masjid.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya terlimpah kepada kita semua.

Setiap amalan memiliki pahala yang berbeda. ada amalan pelipat ganda pahala bagi yang melakukannya. Sehingga dengan umur yang sama, pahala yang didapatkan lebih banyak. Mengapa begitu?

Baca Juga: Naskah Kultum Ramadhan 2022: Sunah-Sunah yang Ditinggalkan Selama Ramadhan

Sebab, umur umat Nabi Muhammad ﷺ antara 60 hingga 70 tahun. Hanya sedikit saja yang lebih dari itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.

Dibandingkan usia umat-umat terdahulu, usia umat Nabi Muhammad ﷺ tergolong pendek. Usia umat sebelum Nabi Muhammad ﷺ bisa mencapai ratusan tahun. Misalnya saja umur Nabi Nuh ‘alaihis salam 950 tahun.

Karena rahmat Allah yang begitu besar kepada umat Nabi Muhammad ﷺ, Allah Ta’ala memberikan berbagai amal yang memiliki nilai berlipat ganda.

Siapa saja dari umat Islam yang mengamalkannya sesuai dengan tuntunan yang benar, dengan penuh keikhlasan dan ketekunan, seolah dia telah hidup lebih lama dari usianya dengan pahala yang berlipat ganda.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022 Singkat dan Padat Tema Sunnah yang Ditinggalkan di bulan Ramadhan

Berikut amalan pelipat ganda pahala di bulan Ramadhan

1. Silaturrahim

Amalan pelipat ganda pahalai ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

”Siapa yang suka rezekinya diluaskan dan usianya dipanjangkan maka hendaklah dia menyambung hubungan kekerabatan (shilaturrahim).” (Hadits riwayat al- Bukhari no. 10/429 dan Muslim no.16/114)

Yang dimaksud shilaturrahim di sini adalah berbuat kebajikan dan berbuat baik kepada keluarga dan kerabat.

2. Berakhlak mulia

Hal ini sebagaimana di dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Sesungguhnya seorang mukmin itu akan mencapai derajat orang yang rajin puasa dan qiyamul lail dengan akhlaknya yang baik.”

[Hadits riwayat Abu Dawud 13/154, As-Suyuthi menghasankannya di Al-Jami’ Ash Shaghir (2098) dan Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Al-Jami’ no. 1932]

Yang dimaksud berakhlak mulia adalah melakukan muamalah dengan orang lain dengan akhlak yang paling utama.

Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan 2022 Singkat Padat Tema Gembira Menyambut Ramadhan

3. Berbuat baik kepada tetangga

Hal ini sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda:

وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ وَيَزِيدَانِ فِى الأَعْمَارِ» [رواه أحمد (٢٦٠٠١)، وصحَّحه الألباني في «صحيح الجامع» (٢٥٢٤)]

”Shilaturahim, dan berakhlak baik serta berbuat baik kepada para tetangga akan memakmurkan rumah dan memperpanjang usia.”

[Hadits riwayat Ahmad (26001) dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ (2524)]

Yang dimaksud dengan “memakmurkan rumah” adalah memakmurkan rumah dengan barokah dan kebaikan sedangkan yang dimaksud memperpanjang usia adalah adanya barokah dalam umur tersebut.

5. Melaksanakan shalat sunnah nafilah di rumah

Hal ini berdasarkan hadits Shuhaib Ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Shalat tathawwu’ seseorang yang tidak dilihat oleh banyak orang setara dengan 25 shalatnya di hadapan banyak orang.”

[Hadits riwayat Abu Ya’la di dalam Musnadnya. As Suyuthi menilainya dha’if di dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir (5082). Al Munawi tidak berkomentar tentang hadits tersebut di dalam Faidhul Qadir (4/ 220). Al-Albani menshahihkannya di dalam Shahih Al-Jami’ no. 3821]

6. Menghiasi diri dengan sebagian adab shalat Jumat.

Hal ini berdasarkan hadits Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

من غسل يوم الجمعة واغتسل ثم بكر وابتكر ومشى ولم يركب ودنا من الإمام فاستمع ولم يلغ كان له بكل خطوة عمل سنة أجر صيامها وقيامها

”Siapa mandi pada hari Jumat, berangkat lebih awal ke masjid, berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat hal yang sia-sia, maka di setiap langkah (kakinya ke masjid) baginya pahala puasa dan qiyamul lail setahun.”

[Hadits riwayat Ahmad (6/51), Abu Dawud (2/102), At-Tirmidzi (2/281), An-Nasa’i (3/59/ 1380), Ibnu Majah (1/337), Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya (3/128), Ibnu Hibban di dalam shahihnya, Al-Hakim di dalam Shahihnya, dan Ath-Thabrani di dalam Al-Kabir (1/214) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6405].

Baca Juga: Contoh Pidato Singkat Tema Kunci Sukses Ramadhan, Cocok Disampaikan Mengisi Kultum Puasa

7. Tekun melaksanakan shalat dhuha.

Shalat dhuha akan lebih baik lagi bila dilaksanakan di masjid. Inilah salah satu cara menghidupkkan sunnah nabi di rumah. Anak-anak dapat melihat orangtuanya memberi teladan kepada mereka. Sehingga mereka pun ikut terdorong melaksanakannya.

Astaghfiruka wa atubu ilaik. Wassalamu alaikum Warohmatullah Wabarokatuh ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler