Kultum Ramadhan Penuh Makna, Dunia Hanya Tempat Persinggahan Sementara Manusia

25 Maret 2022, 07:22 WIB
Kultum Ramadhan Penuh Makna, Dunia Hanya Tempat Persinggahan Sementara Bagi Manusia /Pixabay

JURNAL MEDAN - Berikut contoh kultum Ramadhan tentang "Dunia Hanya Persinggahan Sementara".

Dunia dan seisinya merupakan ciptaan Allah SWT yang diamanahkan kepada manusia untuk digunakan sebagai kemaslahatan bersama.

Untuk itu kita sebagai manusia menyadari betul dunia hanya sebagai persinggahan dan berlomba-lomba dalam mengkumpulkan bekal pada kehidupan akhirat.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Lengkap Mulai Ayat 1-83 Disertai Teks Latin dan Artinya, Cocok Dibaca Malam Jumat

Simak Kultum Ramadhan yang berjudul dunia hanya persinggahan sementara di bawah ini:

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersyukur kita kepada Allah atas rahmatnya, hari ini kita masih diberi kesempatan untuk melaksanakan salah satu yang difardhukan oleh Allah kepada kita, yaitu menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Karena mereka yang bersyukur itu hakikatnya adalah menggunakan nikmat yang Allah berikan kepada kita untuk ketaatan kepadanya.

Shalawat dan salam semoga senantisa tetap tercurah kepada Rasulullah, keluarga sahabat dan pengikutnya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Pentingnya Menutup Aib Sesama Muslim

Sebuah hadist rasul disebutkan bahwa:

Artinya: “Akan datang suatu zaman umat lain memperebutkan kamu sekalian seperti memperebutkan makanan dalam hidangan.

Sahabat bertanya “Apakah kami jumlahnya sedikit pada saat itu.”

Jawab Rasulullah; Bukan bahkan sesungguhnya jumlah kamu banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hatimu dijadikan kelemahan jiwa.

Sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud kelemahan jiwa? Rasulullah menjawab, yaitu cinta dunia dan membeci kematian."

Baca Juga: Bacaan Surah Al Mulk Ayat 1 Sampai 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia

Sungguh tepat isyarat yang digambarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya di atas bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam akan mengalami disintegrasi, penurunan kualitas iman.

Ibadah-ibadah yang dilaksankan hanya melepaskan beban kewajiban dan kegiatan rutinitas ritual tidak di sadari sebagai sebuah kebutuhan sehingga yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari tidak lebih dengan orang yang tidak beriman.

Sehingga mereka mudah diombang-ambingkan oleh kegemerlapan dunia yang serba menggiurkan. Ibarat buih yang terapung di atas air akan terhempas kemana-mana.

Dunia ini sebenarnya jika kita telusuri dari segi pengertian bahasanya yang terambil dari kata danâ, yang artinya adalah dekat/sebentar.

Baca Juga: Link Download dan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Untuk Wilayah Jakarta Sekitarnya

Dari makna ini bisa dipahami bahwa dunia ini adalah suatu tempat yang dekat lagi sebentar.

Hal ini dapat dirasakan ketika kita memakan makanan, yang merasakan lezat dan pahitnya adalah hanya sampai pada tenggorokan saat sampai diperut, tidak bisa dibedakan rasanya mana makanan yang lezat dan makanan yang tidak lezat.

Itulah gambaran kehidupan dunia.

Seperti dalam salah satu ayat dalam al-Qur’an pada Q.S. Al-Kahfi 18:45 berikut:

Artinya: “Dan buatkanlah perumpamaan untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 25 Maret 2022 Menyambut Ramadhan Tema Amal yang Mendatangkan Surga

Dikutip dari berbagai sumber. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler