JURNAL MEDAN - Berikut ini fadhilah sholat tarawih pada malam ke 5 dan 6 puasa Ramadhan 1443 H/2022 M.
Di media sosial beredar fadhilah dan keutamaan sholat tarawih malam ke 5 dan 6 yang disandarkan pada hadis diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib.
Fadhilah sholat tarawih secara umum ada terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh beberapa perawih hadis.
Keutamaan mengerjakan sholat tarawih adalah akan mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa terdahulu.
Baca Juga: Kurma dan Kopi, Resep Panjang Umur? Sebuah Nasihat, Kisah Ini Bakal Membuat Kamu Termenung
Istilah sholat tarawih sendiri tidak pernah disebutkan pada zaman kenabian Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Pada zaman Rasulullah sholat pada malam-malam Ramadhan disebut dengan sholat malam atau qiyamul lail.
Diketahui istilah tarawih muncul karena pelaksanaan sholatnya yang santai dan tidak terburu-buru.
Sholat tarawih boleh dikerjakan berjamaah di masjid ataupun secara sendirian di rumah dengan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan.
Hadis yang beredar tentang fadhilah sholat tarawih itu sendiri berbeda-beda pada setiap malamnya ditulis oleh Syaikh al-Khubawi dalam kitab Durrotun Nashihiin, hal. 16 – 17 yang isinya seperti berikut ini.
عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال : ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
Baca Juga: Link Baca Manga atau Komik Tokyo Revengers 248 Lengkap Sub Indo. Rilis Hari Ini Rabu 6 April 2022
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
1. Tarawih malam pertama
Orang yang beriman akan terbebas dari dosanya layaknya ketika baru dilahirkan oleh ibunya.
2. Tarawih malam kedua
Orang yang sholat tarawih dan kedua orang tuanya (jika keduanya beriman) akan mendapat ampunan dari Alloh Swt.
3. Tarawih malam ketiga
Baca Juga: Benarkah Tidak Ada Fadhilah Sholat Tarawih Dari Malam Pertama Sampai Terakhir? Ini Kata Buya Yahya
Malaikat menyeru dari bawah ‘Arsy: “mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu”.
4. Tarawih malam keempat
Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
5. Tarawih malam kelima
Allah Swt. menganugerahinya pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsho.
6. Tarawih malam keenam
Allah mencurahkan padanya pahala seperti pahalanya orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan (batu-batu) memohonkan ampunan baginya.
7. Tarawih malam ketujuh
Seolah ia telah bertemu Nabi Musa as. serta iktu membantunya menghadapi raja Fir’aun dan patihnya.
8. Tarawih malam kedelapan
Allah akan memberikan segala sesuatu yang sudah diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim as.
9. Tarawih malam kesembilan
Mendapat pahala seperti pahalanya ibadah yang dilakukan oleh para Nabi.
10. Tarawih malam kesepuluh
Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
11. Tarawih malam kesebelas
Mendapatkan pahala bagaikan keluar dari dunia seperti baru dilahirkan oleh ibunya.
12. Tarawih malam kedua belas
Dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang bersinar laksana rembulan dibulan purnama.
13. Tarawih malam ketiga belas
Dia akan menemui hari kiamat dalam keadaan selamat dari kejelekan dan keburukan.
14. Tarawih malam keempat belas
Malaikat akan turun ke bumi dan bersaksi dia telah melakukan sholat tarawih sehingga kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya.
15. Tarawih malam kelima belas
Seluruh Malaikat dan Malaikat yang menyangga ‘Arsy bersama-sama mendoakan selamat kepadanya.
16. Tarawih malam keenam belas
Allah Swt. akan menulisnya sebagai golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat keberuntungan masuk surga.
17. Tarawih malam ketujuh belas
Dianugerahi pahala seperti layaknya para Nabi.
18. Tarawih malam kedelapan belas
Para Malaikat berseru: “Hai hamba Allah, seseungguhnya Allah Swt. telah memberi ampunan kepadamu dan kedua orang tuamu”.
19. Tarawih malam kesembilan belas
Derajatnya diangkat Allah Swt. di surga firdaus.
20. Tarawih malam kedua puluh
Dianugerahi pahala layaknya orang yang mati syahid dan orang-orang sholih.
21. Tarawih malam kedua puluh satu
Allah membangunkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di dalam surga.
22. Tarawih malam kedua puluh dua
Menemui hari kiamat dalam keadaan terhindar dari segala kesusahan dan kepedihan.
23. Tarawih malam kedua puluh tiga
Allah membangunkan sebuah kota di surga.
24. Tarawih malam kedua puluh empat
Allah akan memberikan 24 (dua puluh empat) do’a yang akan dikabulkan.
25. Tarawih malam kedua puluh lima
Allah akan menghilangkan siksa kubur untuknya.
26. Tarawih malam kedua puluh enam
Allah akan mengangkat pahalanya selama 40 (empat puluh) tahun.
27. Tarawih malam kedua puluh tujuh
Di hari kiamat dia akan melewati shirothol mustakim (jembatan) seperti kilat yang menyambar.
28. Tarawih malam kedua puluh delapan
Allah Swt. akan mengangkat seribu derajat disurga untuknya.
29. Tarawih malam kedua puluh sembilan
Allah Swt. akan memberikan pahala seribu (1000) haji yang diterima Allah.
30. Tarawih malam terakhir
Allah Swt. akan berkata: “Wahai hambaku makanlah buah surga, minumlah minuman surga, mandilah dari air surga, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu”.
Terkait fadhilah dan keutamaan tarawih menurut Buya Yahya belum pernah ditemukan riwayat yang menyebutkan keutamaan tarawih secara khusus pada setiap malam Ramadhan.
"Tidak ada keutamaan namanya tarawih secara khusus namanya, tidak ada," tegas Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan bahwa keutamaan sholat pada malam Ramadhan yang berasal dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam adalah sebagaimana tertulis dalam hadis.
"Keutamaan tarawih adalah hadis khusus riwayat imam bukhari, muslim, tentang مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
apakah tidak cukup dengan itu?" Ungkap Buya Yahya.
Terkait adanya riwayat mengenai fadhilah dan keutamaan pada masing-masing sholat tarawih di malam Ramadhan menurut Buya Yahya itu tidak benar alias palsu.
"Adapun riwayat tentang tarawih kalau memang kalimatnya itu tarawih maka itu tidak pernah ada, kalau pun ada tentu ada khilaf dalam hal ini," ucap Buya Yahya.
Terakhir Buya Yahya menegaskan bahwa tidak pernah ada riwayat khusus tentang tarawih yang berasal dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam.***