Tidur Orang Puasa Disebut Ibadah? Hati-hati Hadis Lemah yang Membuat Puasa Ramadhan Halangi Produktivitas

11 April 2022, 14:30 WIB
Tidur Orang Puasa Disebut Ibadah? Hati-hati Hadis Lemah yang Membuat Puasa Ramadhan Halangi Produktivitas /Pexel/Ketut Subiyanto

JURNAL MEDAN - Orang yang sedang atau sering tidur saat puasa itu ibadah? Ini adalah satu dari sekian banyak hadis dhoif aliaa lemah yang populer di bulan Ramadhan.

Jangan sampai gara-gara hadis lemah ini menghalangi produktivitas seorang muslim di bulan puasa Ramadhan.

Dunia telah menyaksikan bagaimana pebulutangkis Mohammad Ahsan atau striker Real Madrid Karim Benzema makin produktif dan gacor saat Ramadhan.

Baca Juga: Mohammad Ahsan Berbuka Puasa di Tengah Laga vs Korsel, Warganet Hubungkan dengan Hattrick Karim Benzema

Hadis yang disandarkan kepada Nabi tersebut dapat dijumpai dalam kitab Ihya Ulumuddin karya al-Gazali.

Berdasarkan kritik al-Iraqi dalam kitab Fathul Kabir, hadis ini tidak kuat sanadnya sebab di dalamnya terdapat harus menggantinya dengan memberi makan orang miskin.

"....Dan bagi orang yang berat
menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin....."

Sementara itu, di dalam kitab Bulughul
Maram, imam Ibnu Hajar al Asqalani mengutip hadis mauquf (tetapi marfu’ secara hukum) dari Ibnu Abbas yang lebih gamblang menjelaskan tentang dispensasi bagi orang yang sudah tua renta untuk tidak berpuasa sekaligus solusi penggantinya.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 2022, Meskipun Raga Tidak Bertemu Tapi Maaf Tetap Terjaga

Sulaiman an Nakha’i seorang pendusta sehingga menyebabkan hadis ini masuk kategori hadis palsu atau minimal dhaif.

Meskipun sudah banyak kajian yang
menjelaskan tentang kedhoifan hadis tersebut, tapi nampaknya hadis ini sudah menjadi pameo.

Biasanya sering dijadikan alasan lebih baik tidur dari pada bergosip, marah, berdusta, atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadhan.

Karena itu, jika diperhatikan di masjid
atau musola misalnya, jumlah orang yang tidur selepas solat jamaah meningkat dari pada bulan-bulan biasanya.

Baca Juga: 99 Asmaul Husna dan Artinya, Lengkap dengan Tulisan Arab Serta Latin

Namun di luar dari alasan tadi, memang tidak dipungkiri bahwa saat puasa rasa kantuk memang sering bertandang.

Padahal biasanya kantuk timbul jika kita merasa terlalu kenyang. Bukan saat perut kosong.

Penjelasan ilmiah mengenai hal ini
terdapat dalam buku Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis yang ditulis oleh Dr. Agus Rahmadi bekerjasama dengan tim penelitian el-Bukhari Institute.

Setidaknya ada tiga sebab yang
bisa mengakibatkan seseorang yang berpuasa suka mengantuk di siang hari Ramadan:

Baca Juga: Aksi Demo Mahasiswa 11 April 2022 Hari Ini Menjadi Trending Topik, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

1. Tidak terbiasa bangun malam atau terpotongnya jatah tidur karena harus bangun sahur. Sedangkan bangun malam merupakan keharusan jika ingin mendapatkan keutamaan makan sahur.

Perubahan pola tidur ini terjadi karena orang yang tidak terbiasa bangun malam akan merasakan adanya ‘utang’ tidur yang, biasanya, harus dibayar dengan penambahan waktu tidur, kapanpun itu.

Karena itu, kantuk di siang hari Ramadan sudah pasti menjadi masalah bagi seseorang yang tak terbiasa bangun di malam hari.

Hikmah disyariatkan sahur adalah sebagai salah satu media untuk melatih terbiasa qiyam al-lail.

Baca Juga: Sinopsis Kurulus Osman 2 Senin 11 April 2022: Karena Mandul, Bala Hatun Sedih Dengar Kehamilan Lena

Jadi mari kita melatih diri agar terbiasa
bangun malam. "Karena sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu yang bila seorang memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam." (HR. Muslim)

2. Ibadah terlalu berlebihan di malam hari. Kita memang dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan ibadah di bulan Ramadan, apalagi di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dimana keutamaan Lailatul Qadar Allah janjikan.

Tapi, beribadahlah sesuai kadar kemampuan diri sebab tubuh kita juga memiliki hak untuk istirahat.

"Beramallah dengan amal yang sesuai kemampuan kalian, maka sungguh Allah tidak akan bosan, hingga kalian yang bosan." (HR. Bukhari).

Baca Juga: Ponirin Meka 'Si Tangan Emas' Legenda PSMS Medan Wafat, Ini Pesan Terakhir untuk Generasi Muda Ayam Kinantan

3. Pola makan yang tidak bagus saat berbuka dan sahur dapat mengakibatkan penyakit diabets, kolestrol, anemia dan gangguan fungsi hati.

Penyakit-penyakit tersebut dapat
menimbulkan efek lelah dan sering membuat efek kantuk berlebihan.

Usahakanlah mengkonsumsi makanan berserat tinggi saat sahur seperti kurma yang memiliki kadar glukosa tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sebab kurma, menurut hasil penelitian The American Cancer Society, adalah sumber serat pangan yang baik.

Baca Juga: PSMS Medan Berduka, Ponirin Meka Meninggal Dunia, Eks Kiper Timnas dan Pemain Legenda Ayam Kinantan

Sehingga orang yang makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar lebih lama.

"Sahurnya orang mukmin adalah buah kurma," kata Nabi Saw. (HR. Abu Daud).

Sumber: Buku Panduan Ibadah Ramadhan - Annisa Nurul Hasanah, LC. S.Ag. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler