Kultum Ramadhan 2022 Singkat, Tema: 3 Doa yang Tidak Ditolak Allah

20 April 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi - Kultum Ramadhan Tema 3 Doa yang Tidak Ditolak Allah /@jcomp/ Freepik

JURNAL MEDAN - Di dalam artikel ini tersedia contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema 3 doa yang tidak ditolak Allah.

Adapun contoh kultum Ramadhan 2022 tema 3 doa yang tidak ditolak Allah ini dilansir dari chanel YouTube zam Chanel.

Diharapkan melalui kultum Ramadhan ini dapat meningkatkan keimanan para jamaah yang mendengarkannya.

Baca Juga: Contoh Mukaddimah Kultum, Ceramah dan Pidato Bahasa Arab dan Tulisan Latin Agar Materi Lebih Berkesan

Disamping itu, kultum Ramadhan ini juga ditujukan untuk mempermudah para penceramah dalam menyiapkan bahan ketika ditugaskan mengisi kultum setelah sholat Tarawih dan Witir.

Langsung saja, inilah dia contoh kultum Ramadhan 2022 singkat dengan tema 3 doa yang tidak ditolak Allah.

Alhamdulillaahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Doa adalah senjata orang beriman. Sebagai seorang muslim, kita sangat dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan agar permintaan kita dikabulkan. Kita tentu menginginkan doa yang dipanjatkan mustajab, cepat terkabul. Namun, seringkali kita tidak tahu bahwa doa seperti apa yang mustajab.

Baca Juga: Teks Kultum atau Ceramah Ramadhan Singkat 2022, Makna dan Hakikat Puasa

Atau kita tidak tahu bahwa kita termasuk hamba yang akan cepat terkabul doanya bila mau berdoa. Karena itu, selayaknya kita tahu siapa saja golongan hamba yang mustajab atau cepat terkabul doanya. Boleh jadi kita sedang termasuk ke dalam golongan tersebut, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan yang ada.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Firman Allah dalam QS al Baqarah ayat 186: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku".

Di sela-sela penjelasan tentang ibadah puasa di bulan Ramadhan, Allah menjelaskan tentang akan dikabulkannya doa.

Hal ini mengisyarahkan bahwa salah satu momentum dikabulkannya doa adalah ketika kita berpuasa dan berada di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan, Penuh Arti dan Motivasi, Tema: Ramadhan Hampir Pergi Dari Kita

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda:

“Ada tiga keadaan di mana doa orangnya tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Yaitu imam (pemimpin) yang adil; orang yang sedang berpuasa sampai ia berbuka; dan doa orang yang sedang terdhalimi atau teraniaya. Doanya akan diangkat di atas awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit. Dan Allah SWT berfirman: ‘Demi kemuliaanKu niscaya Aku akan menolongmu beberapa sesaat lagi.” (HR Tirmidzi).

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Hadits ini menjelaskan tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan orang yang terzhalimi.

Kalimat tiga orang yang doanya tidak tertolak menjelaskan faktor-faktor dan ciri-ciri orang yang doanya cepat terkabul, baik berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: Teks Kultum atau Ceramah Ramadhan, Tema: Semangat Ibadah Ramadhan Bagi yang Mulai Lesu

Faktor pengabulan doa disebabkan kebaikan yang melekat pada diri mereka, atau karena ketundukan kepada Allah ketika berdoa. Para ulama hadits menjelaskan bahwa penyebutan bilangan tiga tidak menunjukkan pembatasan jumlah tetapi hanyalah keterangan di antara orang-orang yang doanya cepat terkabul.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Golongan pertama adalah pemimpin yang adil

Yang dimaksud kalimat pemimpin yang adil adalah penguasa wilayah yang mengurusi segala urusan manusia dan ia berlaku adil, mentaati perintah Allah dengan meletakkan sebuah kebijakan sesuai tempatnya.

Penyebutan pemimpin yang adil didahulukan karena keumuman manfaat serta nilai kehadirannya berkaitan dengan kepentingan publik dan hajat hidup rakyat.

Adil merupakan putusan dengan jalan yang benar atau memutuskan dengan benar. Menurut Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, pemimpin yang adil ini adalah ia yang mematahkan duri orang orang zhalim dan pelaku kriminal. Ia menjadi sandaran kaum dhuafa dan orang-orang miskin. Dengan kehadiran pemerintah yang adil, urusan publik terselesaikan sehingga mereka merasa aman.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Nuzulul Quran Bahasa Jawa: Empat Keutamaan Membaca Al Quran

Pemimpin yang adil merupakan dambaan bagi seluruh warga yang dipimpinnya, di manapun ia berada. Dia mampu memberikan pencerahan yang mencerdaskan umat, bijak dalam menghadapi perbedaan rakyat, sehingga tetap mampu menjaga keutuhan, kesatuan masyarakat. Maka pemimpin demikianlah yang doanya tak akan dihijab.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Golongan kedua adalah orang yang berpuasa hingga berbuka

Kalimat orang yang berpuasa sampai ia berbuka meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan.

Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.

Ibadah lapar tersebut menghasilkan penyatuan kuat antara nilai- nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.

Baca Juga: Teks Kultum atau Ceramah Ramadhan, Tema: Keutamaan Lailatul Qadar dan Orang yang Mendapatkannya

Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan moment berpuasa untuk memperbanyak do’a dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT
dengan keyakinan terkabulnya doa.

Kalimat ِsampai ia berbuka menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.

Ramadan adalah momentum umat Islam untuk memperbanyak doa dalam berbagai kesempatan, secara individu maupun berjemaah.

Berdoalah selepas shalat, berdoalah selepas tilawah, berdoalah setelah membaca al Quran, berdoalah dalam munajat di waktu malam. Dan terutama berdoalah bersama keluarga setiap berbuka puasa dan sahur.

Pertanyaannya kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa dan sahur? Adapun tentang waktu berbuka, para ulama mengatakan disebabkan karena dua hal.

Hal pertama, saat berbuka orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

Hal kedua, waktu berbuka merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena di waktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya.

Sedangkan waktu sahur merupakan waktu turunnya rahmat Allah Taala terutama di sepertiga malam terakhir.

Maka gunakan waktu sahur dan berbuka dengan memperbanyak doa, memperbanyak permohonan pada Allah Taala. Ajak anak dan istri untuk berdoa bersama. Tinggalkan acara TV yang penuh dengan kuis dan hura-hura, penuh canda tawa, hiburan sendau gurau tanpa makna. Tinggalkan kesia-siaan duduk di depan TV. Karena itu melalaikan kita dari waktu yang mustajab untuk berdoa pada Allah Taala.

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Golongan ketiga adalah orang yang terzhalimi

Doa orang yang terzhalimi merupakan peringatan keras dan ancaman bagi para pelaku kezhaliman baik individu maupun bersama-sama. Doa orang teraniaya, yang terzalimi termasuk salah satu doa yang mudah diijabah oleh Allah SWT.

Berhati-hatilah, karena diantara dirinya dengan Allah tidak ada hijab. Sumpah, cacian dan kata-kata buruk adalah doa yang didengar Allah. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa: 148:

"Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah

Wal hasil, marilah kita menajamkan usaha kita dengan berdoa sepanjang bulan suci Ramadhan ini untuk meraih rahmat Allah, ampunan Allah, dan pembebasan diri dari api neraka.

Semoga Allah Taala selalu membimbing kita, memberikan pertolongan pada kita untuk istiqamah di jalan Nya, sehingga bisa meraih predikat takwa. Aamiin.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler