JURNAL MEDAN - Siapa tak kenal ulama asal Banten Tubagus Muhammad Falak atau lebih dikenal sebagai Abah Falak.
Salah satu karomah yang dimiliki Abah Falak adalah menaklukkan jawara dalam hitungan menit sehingga bertekuk lutut.
Tubagus Muhammad Falak, ulama kharismatik yang lahir di Banten pada tahun 1842 Masehi di pondok pesantren Sabi Desa Purbasari Kabupaten Pandeglang, Banten.
Nama aslinya Tubagus Muhammad bin Kyai haji Tubagus Abbas, gelar Falak diberikan gurunya yakni Syeikh Sayyid Affandi Turki usai Abah Falak mempelajari ilmu kasyaf dan Falak perbintangan di Mekkah.
Namun Abah Falak tidak hanya dikenal sebagai ulama ahli ilmu dan karismatik di tanah Banten. Masyarakat dan santrinya mengakui kesaktian Abah Falak.
Selama hidupnya Tubagus Muhammad mendapatkan karomah dari Allah, salah satunya menaklukkan jawara Banten dalam hitungan menit.
Kisah karomah itu dikutip jurnal medan di akun tiktok @keramatwali3.
Baca Juga: Penjelasan KPU Tentang Payung Hukum Kampanye Politik di Lingkungan Kampus Sah dan Diizinkan
Karomah Tubagus Muhammad Falak yang pertama perang Ghaib dengan para dukun.
1. Pertarungan dengan para dukun disini bukan dalam hal fisik karena para dukun tidak senang.
Karena Abah Falak sering berdakwah pada masyarakat kala itu tentang diharamkannya meminta bantuan dukun atau ilmu Jin.
Hal ini terdengar ditelinga para dukun sehingga pelanggan Dukun itu mulai sepi. Kemudian masyarakat beralih mengikuti ajaran Islam Abah Falak.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 38 Resmi di Buka Hari Ini, Cek Syarat dan Cara Daftar Agar Lolos
Kemudian para Dukun itu pun tak terima dan melakukan serangan gaib pada Abah Falak.
Serangan dilakukan para dukun di malam hari, seketika itu pun masyarakat menyaksikan ada banyak gumpalan cahaya di atap rumah Abah Falak.
Namun gumpalan cahaya itu tidak bisa masuk ke kediaman beliau. Hanya 1 menitan, seketika gumpalan cahaya itu terpental sangat jauh dari rumah Abah Falak.
Dari kesaksian inilah masyarakat meyakini bahwa Tubagus Muhammad Falak bukan Kyai sembarangan.
Sebelumnya kiriman telur dari para dukun tidak dapat menembus ke kediamannya.
2. Karomah yang kedua menaklukkan para jawara dengan hitungan menit.
Setelah para dukun dikalahkan, sasaran berikutnya adalah para jawara atau penjahat jagoan kampung yang mendukung komplotan dukun.
Karena mereka merasa aktivitasnya terganggu berkat kehadiran Abah Falak yang sering menyiarkan tausiyah Islam, mengharamkan berjudi dan mabuk-mabukan.
Baca Juga: Garut Disebut Kota Iluminati Indonesia, Ada Piramida di Dalam Gunung Sadahurip, Benarkah Demikian?
Karena hal itu para jawara tidak senang dan tersinggung. Kemudian suatu hari para jawara melakukan perlawanan kepada Abah Falak.
Hal itu pun tidak membuat gentar Abah Falak dalam menghadapi para jawara yang akan menyerangnya.
Ternyata Abah Falak paham betul cara menguasai ilmu dalam Kanuragan.
Kemudian beliau memerintahkan Wirid zaman kepada santrinya. Wirid Zaman merupakan doa-doa yang berasal dari ajaran Syeikh Salman yang luar biasa bagi orang yang mengamalkan.
Ketika para jawara menyergap rumah Abah Falak, para santri bergegas meladeni dengan baku hantam.
Para santri seperti mendapat tambahan kekuatan jasmani dan keberanian untuk mengatasi lawan dalam pergulatan.
Bekal ilmu Kanuragan dan Wirid Zaman yang diajarkan Abah Falak membuat para santri dengan mudah mengalahkan para jawara tersebut.
Hanya dalam hitungan menit semua jawara tersungkur. Para jawara berpikir l, jika melawan santri saja mereka kalah, apalagi melawan Abah Falak.
Baca Juga: Mau Cepat Hamil? Lakukan Posisi Hubungan Intim ini Saat Bercinta Dengan Suami Kata Dokter Boyke
Akhirnya para jawara mengakui kesaktian Muhammad Tubagus Muhammad Falak.
3. Karomah yang ketiga didatangi para guru yang telah wafat sebelumnya.
Tubagus Muhammad Falak bercerita kepada murid kesayangannya dan berkata bahwa, "Aku telah didatangi oleh para guruku ketika tidur tadi."
Diantaranya Syekh Nawawi al-bantani, Syekh Abdul Karim Tanara, dan Tuan Syekh Abdul Qodir al-jailani.
Setelah berbincang-bincang selesai keesokan harinya hal yang tak terduga Abah Falak wafat dan si santri itu pun sedih dan berkata dalam hatinya.
Baru aja kemarin Abah cerita tentang hadirnya para guru beliau sekarang Abah pulang ke Rahmatullah.
Begitulah sebelum dia wafat, Tubagus Muhammad Falak disambut hangat oleh para gurunya sehingga pengakuan karomah diakui santri dan masyarakat.***