JURNAL MEDAN - Melaksanakan shalat fardhu lima waktu hukumnya wajib di dalam Islam. Ketika ada yang meninggalkan shalat tentu akan memperoleh hukuman yang berat.
Kelak, di akhirat mereka yang meninggalkan shalat ditempatkan ke dalam neraka Saqar. Shalat kedudukannya sangat tinggi sehingga sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Allah menyatakan dalam Alquran bahwa shalat itu dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ankabut: 45).
Ayat di atas sangat jelas maksudnya namun banyak kita melihat orang sering melaksanakan shalat, tetapi perbuatannya tak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
Maka shalat perlu disempurnakan terus menerus. Berapa ribu rukuk dan sujud kita yang harus kita pahami bacaannya, sehingga shalat itu jauh dari kesempurnaan.
Supaya tidak sia-sia ibadah yang kita kerjakan, maka perlu ditingkatkan kualitas pengetahuan dan ibadah. Sehingga semakin hari semakin baik ibadah dan ibadah yang diterima di sisi Allah.