Manfaat Rutin Puasa Sunnah Senin-Kamis, Salah Satunya Minimalisir Kegemukan

- 24 Mei 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi puasa. Berikut Niat dan keutamaan puasa Syawal
Ilustrasi puasa. Berikut Niat dan keutamaan puasa Syawal /jurnalmedan.com/Pixabay

JURNAL MEDAN - Rutin melakukan puasa Senin-Kamis pada kenyataanya memiliki banyak manfaatnya, terlebih menjalankan ibadah puasa sunah ini sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW. 

Dikutip Jurnal Medan dari berbagai artikel seperti isi dalam karya dalam karyanya Attajrid Linaf‘il Abid, Hasyiyah ala Fathil Wahhab, ada beberapa catatan tentang keutamaan puasa Senin Kamis.

Dikutip dari Tsa’alabi, bisebutkan bahwa amal perbuatan seseorang diperlihatkan di hadapan Allah SWT pada hari Senin dan hari Kamis. 

Baca Juga: Viral Poster Ganjar Pranowo Singgung Puan Maharani, Pengamat Politik: Kubu Puan Panik

Ditinjau dalam aspek kesehatan, puasa sunah Senin-Kamis juga memiliki banyak manfaat.  Hal ini disampaikan Nur Solikhin dalam bukunya yang berjudul Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa.

Bagi kesehatan raga, puasa Senin-Kamis bisa membersihkan organ dalam tubuh, memperbaiki pencernaan, dan meminimalisir kegemukan.

Oleh sebab itu, puasa Senin dan Kamis diistimewakan Rasullulah SAW hingga terdapat amalan puasa. Lalu bagaimana berkenaan niat puasanya di hari itu? Simak penjelasannya di sini.

Baca Juga: Kemenag Keluarkan Panduan Penyelenggaraan Salat Gerhana Bulan saat Pandemi Covid-19

Dalil dan Niat Puasa Sunnah Senin

Merangkum catatan NU Online, hadits riwayat Imam Muslim yang menunjukkan anjuran puasa sunnah hari Senin.

قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

"Dari Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah ketika ditanya tentang puasa hari Senin mengatakan, ‘Itu (hari Senin) adalah hari kelahiranku, hari kerasulanku atau hari penurunan wahyu kepadaku." (HR Muslim).

Baca Juga: Hadist Nabi yang Anjurkan Umat Islam Beribadah Saat Terjadi Gerhana Bulan

Berikut lafal puasa hari Senin dalam bahasa Arab, berikut transliterasi dan terjemahannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah SWT."

Baca Juga: Politeknik Pertahanan di NTT Terima 175 Mahasiswa, Pendaftaran Dibuka Bulan Mei, Seleksi Bulan Juni

Dalil dan Niat Puasa Sunnah Kamis

Ulama mazhab Syafi’i menempatkan puasa sunnah hari Kamis pada urutan kedua setelah puasa sunnah hari Senin dari lima belas jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Berikut ini adalah keterangan yang terdapat pada Kitab Tuhfatut Thullab atau Syarah Tahrir yang mengutip hadits riwayat At-Tirmidzi dan lainnya berikut ini:

والمؤكد منه خمسة عشر صوم الاثنين والخميس لأنَّه صلى الله عليه وسلم كَانَ يَتَحَرَّى صومَهما. وقال تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ رواه الترمذي وغيره

“Puasa yang dianjurkan berjumlah lima belas. Pertama puasa sunah Senin dan Kamis karena Rasulullah SAW memilih untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Rasulullah bersabda, ‘Berbagai amal manusia ditampakkan di hadapan (Allah) pada hari Senin dan Kamis. Aku senang bila amalku dihadapkan pada saat aku berpuasa.’ HR At-Tirmidzi dan lainnya.” (Abu Zakaria Al-Anshari, Tuhfatut Thullab bi Syarhi Tahrir Tanqihil Lubab, , juz I, halaman 410).

Baca Juga: Fakta-fakta Ligue 1 Musim 2020/2021, Lille Hentikan Dominasi PSG

Adapun berikut ini adalah lafal niat puasa sunnah hari Kamis. Berikut ini lafalnya dalam bahasa Arab, berikut transliterasi dan terjemahannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma yaumil khamīs lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah SWT."***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah