Bagaimana Generasi Milenial Terhindar dari Paham Radikalisme dan Terorisme? Ini Jawaban Habib Husein Ja’far

- 27 September 2021, 11:50 WIB
Bagaimana Generasi Milenial Terhindar dari Paham Radikalisme dan Terorisme? Ini Jawaban Habib Husein Ja’far
Bagaimana Generasi Milenial Terhindar dari Paham Radikalisme dan Terorisme? Ini Jawaban Habib Husein Ja’far /You Tube/@PUELLA ID/Habib Husein Ja'far

JURNAL MEDAN - Ustaz Milenial, Habib Husein Ja’far menjelaskan tentang bagaimana agar anak muda atau generasi milenial terhindar dari paham terorisme dan radikalisme.

Hal tersebut disampaikan Habib Husein Ja’far saat di wawancara aktris sekaligus Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Cinta Laura di channel you tube PUELLA ID dikutip, Senin, 27 September 2021.

Habib Husein Ja’far mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan anak muda atau generasi milenial agar terhindar dari paham radikalisme atau terorisme. Pertama yang paling mendasar harus dilakukan anak muda adalah kritikal thingking.

Menurutnya, jika memperoleh satu informasi jangan langsung ditelan mentah-mentah, namun harus dikritisi lagi atau dikaji lagi tiap-tiap informasi yang diperoleh.

Baca Juga: Bagaimana Orang yang Menyalahgunakan Ilmu Untuk Menebar Kebencian? Ini Jawaban Habib Husein Ja’far

“Paling mendasar adalah pertama kritikal thingking. Jadi kritik, membaca segala sesuatu, dikunyah dulu tapi tidak langsung ditelan, harus dikritisi,” ucapnya.

Yang kedua, harus mencar referensi atau sumber lain sebagai pembanding informasi yang diperoleh. “Kemudian, yang kedua adalah cari sumber yang lain ketika mendapatkan informasi,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Khalifah keempat Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, siapa yang bukan saudara dalam agama maka dia adalah saudara dalam kemanusiaan. Artinya, ajaran Islam merupakan ajaran agung yang tidak hanya sola agama tapi juga tentang kemanusiaan.

Baca Juga: Pertemuan Gauri Dengan Nenek Kalyani: Sinopsis Balika Vadhu Senin 27 September 2021

Kenapa islam dan agama dipertentangkan, kata Habib Ja’far, lagi-lagi persoalannya karena paham radikalisme dan terorisme. Mereka membangun narasi tentang agama yang solah-olah membolehkan tindakan-tinddakan tidak berperikemanusiaan.

“Mengapa kemanusiaan dan agama menjadi dua hal yang bertentangan, lagi-lagi problemnya adalah radikalisme dan terorisme, mereka kemudian membangun narasi tentang agama yang seolah olah membolehkan tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Nah, itu kesalahan yang fatal,” ujarnya.

Ia mnejlaskan bahwa dalam al quran dijelaskan, Allah SWT berfirman jika satu orang disakiti apalagi dibunuh, maka sama halnya dengan membunuh seluruh umat manusia.

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Artnya:

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.

Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi." (QS. Al-Ma’idah Ayat 32).

Baca Juga: Osman Eksekusi Alisar Bey di Hadapan Komandan Mongol: Sinopsis Kurulus Osman di NET TV 27 September 2021

Ada dua alasan kenapa dalam masyarakat bisa tumbuh Tuhan yang bisa “marah atau membenci”, pertama karena kebodohan (Jahiliyah). Oleh karena, kata dia, salah satu misi Nabi Muhammad SAW adalah untuk melawan kebodohan.

Yang kedua adalah karena hati yang buruk. “Hati yang buruk kemudian menduga tuhan itu seperti dia. Dalam Islam, selain cerdas dalam berpikir kamu juga harus suci dalam hatimu agar tidak ada praduga itu,

kamu dalam segala aktifitas dengan memakai Bismillah. Bismillah itu arrahman dan arrahim, dua sifat utama yang dikenalkan oleh Tuhan dan tuhan paling suka dengan arrahman dan arrahim, pengasih dan penyayang akar katanya satu yakni Rahman yaitu cinta,” ujarnya.***

Editor: Marzuki Manurung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah