7 Etika Harus Diikuti Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

- 17 Oktober 2021, 00:08 WIB
7 Etika Harus Diikuti Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
7 Etika Harus Diikuti Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW /Pixabay/

Baca Juga: Hukum Melaksanakan Maulid Nabi Menurut Ustaz Abdul Somad, UAS: Kelahiran Muhammad SAW Karunia Terbesar

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW

Kembali pada hukum melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Yang dimaksud dengan bid’ah Hasanah ialah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya, namun perbuatan itu memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Pamer Foto Mesra Dengan Pasangan di Medsos? Ini Jawaban Ustaz Milenial Habib Husein Ja'far

Sedangkan bid’ah dhalalh adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan Hadits.

Kebolehan memperingati Maulid Nabi memiliki argumentasi syar’i yang kuat. Misalnya, seperti Nabi Muhammad SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahirannya, yaitu setiap hari senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

Sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwa “Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab, ada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim).

Baca Juga: Sudah Ditentukan Allah, Jangan Khawatir Soal Rezeki. Simak Penjelasan Ustaz Milenial Habib Husein Ja'far

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT kepada kita. Termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman yang artinya.

Halaman:

Editor: Marzuki Manurung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah