JURNAL MEDAN - Persoalan kesedihan dan menangis dialami makhluk hidup yang berakal dan bernafsu tanpa terkecuali. Kesedihan adalah hal yang wajar, tetapi jangan sampai berlebihan.
Manusia sebagai makhluk sempurna yang diciptakan Allah SWT pasti punya kekurangan dan kelebihan masing masing.
Sebagaimana yang tersirat didalam QS. Al Mu'minun 12-14.
"Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."
"Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik."
Manusia yang diciptakan sempurna memiliki nafsu dan terkadang tidak bisa mengendalikannya. Ada yang emosinya tinggi, bahkan ada sampai meraung-raung karena merasa sedih.
Bersedih sih boleh-boleh saja, Rasulullah saja tidak melarangnya. Tapi jangan sampai berlarut-larut.