Selain itu, anjuran serupa juga terdapat pada kitab: 'Al-Jawahir Al-Khams' karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.
Pandangan Islam
Hukum meyakini datangnya malapetaka telah disabdakan oleh Rasulullah melalui hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Ibnu Rajab mengatakan: “Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Shafar. Maka, Nabi SAW membatalkan hal tersebut.
Baca Juga: Lee Jung Jae, Pemeran Squid Game Foto Bareng Jennie BlackPink, Ternyata Keduanya Saling Ngefans
Pendapat tersebut disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya.
Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu.
Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang. (Lathaif al-Ma’arif, hal. 148).