JURNAL MEDAN - Saat mengetahui ada salah satu teman kita yang terjerumus dan berbuat dosa, kita dianjurkan untuk menasihatinya. Bukan sebaliknya, merendahkan, menghinanya, menggibahnya dan menzaliminya.
Siapa tahu ia berada pada kondisi titik terendah dalam hidupnya, ia butuh seseorang yang mau mendengar keluh kesahnya.
Ia butuh teman yang mau menolongnya, dan bisa jadi ia melakukan suatu maksiat atau berbuat dosa karena keadaan yang memaksanya.
Baca Juga: Waspada! Ini 8 Tanda Apabila Anak Sedang Mengalami Gangguan Mental, Bahaya Jika Dibiarkan!
Maka dari itu, kita harus peka dengan kondisi teman-teman kita, jangan sampai mulut kita langsung mencemoohnya hanya karena satu kesalahan yang ia lakukan.
Dari Muadz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
"Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505)
Syekh Al-Albani berkata bahwa hadis ini maudhu’.
Sementara itu, Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditobati. Hadis di atas bukan maknanya dilarang mengingkari kemungkaran.