Allah SWT menciptakan kita semua yang pada awalnya tidak mengetahui apa-apa dari perut ibu sehingga setelah dilahirkan Allah SWT memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati seperti Firman Allah SWT Q. S An-Nahl ayat 78 berikut:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.
Sementara kewajiban pertama kita terhadap Allah SWT adalah penghambaan diri (shalat) yang sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW adalah makhluk Allah yang paling mulia. Oleh karena itu kita wajib memuliakannya.
Berperilaku yang baik dalam ucapan maupun perbuatan karena beliaulah yang menunjukkan kita jalan yang benar. Dan mengeluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya iman.
Termasuk akhlak kita kepada Nabi adalah menaati ucapan dan perbuatan Nabi. Sebagaimana dalam Q.S Al-Hasyr ayat 7 berikut:
وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ