Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Tema Hati-Hati Dengan Fitnah Dunia

- 10 Maret 2022, 14:03 WIB
Tema Hati-Hati Dengan Fitnah Dunia
Tema Hati-Hati Dengan Fitnah Dunia /Pixabay.com/ Sharonang.

  JURNAL MEDAN - Contoh naskah khutbah Jumat hari ini akan membahas tema tentang fitnah dunia yang bisa saja mendatangi setiap orang.

Dengan khutbah Jumat ini diharapkan khatib bisa menyampaikan peringatan-peringatan yang sudah Allah sampaikan tentang bahaya fitnah dunia.

Sebagaimana diketahui khutbah Jumat adalah momen yang tepat untuk menyampaikan peringatan bagi yang lalai dan kabar gembira bagi yang kepada mereka yang menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Taala.

Baca Juga: Lirik Lagu Diri dari Tulus. Lengkap Link Download MP3 Resmi dan Makna Lagu

Dikutip dari laman ngaji.id berikut ini contoh naskah khutbah Jumat dengan tema hati-hati dengan fitnah dunia yang bisa disampaikan oleh penceramah saat bertugas sebagai khatib sholat Jumat.

Mukaddimah

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ صَلَوَاتُ رَبِّ وَسَلاَمُهُ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴿آل عمران : ۱۰۲﴾

Allah Subhanahu wa Ta’ala berwasiat agar kita bertakwa kepada-Nya. Para nabi berwasiat agar umatnya bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan para pewaris nabi pun terus berwasiat lewat mimbar-mimbar Jum’at. Yang senantiasa disampaikan adalah, “اِتَّقُوا۟ ٱللَّهَ”, bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil kita,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah..” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Ingat, yang dipanggil hanya yang beriman. Yang tidak beriman, silakan tutup telinganya. Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta kepada orang-orang beriman. Sebagian manusia mengaku beriman, namun tidak mau mendengarkan wasiat-wasiat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ

“Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Takwa bukan hanya ucapan di lisan, bukan hanya status yang diganti. Tapi hakikat takwa adalah mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, taat dan patuh terhadap perintah-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya, serta bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dan tidak kufur kepada-Nya.

Baca Juga: INFO LENGKAP Sidang Muhammad Kace Hari Ini, Kamis 10 Maret di PN Ciamis, Daftar Hakim dan Nomor Perkara

وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Dan kalian jangan mati kecuali dalam kondisi Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Ahibbati Fillah,

Kita hidup di dunia yang fana. Tidak sedikit yang terkesima, terpana, dan terkagum-kagum dengan indahnya dunia ini. Sehingga dia lupa bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal buat kita.

Kita sedang dalam pengasingan. Tempat sejati manusia ada di surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi karena Nabi Adam ‘alaihissalam tidak mentaati satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka semua anak keturunannya harus merasakannya di dunia ini.

Ahibbati Fillah,

Sebagian orang dengan harta yang dia miliki, ia jadi lupa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian dengan kelezatan/ kedudukan yang dia dapatkan, lupa sama Allah Jalla Jalaluhu. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

Baca Juga: Contoh Naskah Kultum Hari Pertama Ramadhan: 6 Cara Agar Bisa Fokus Menghafal Al Quran

إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ

“Sesungguhnya janji Allah itu benar.” (QS. Fatir[35]: 5)

Dunia ini akan hancur, rumah-rumah yang ada di sekitar masjid ini akan rata dengan tanah, dan masjid ini pun akan rata dengan tanah. Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala itu benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-Kahfi[18]: 7)

Bukan yang paling kaya atau pun yang paling tinggi jabatannya, bukan! Tapi yang paling baik amalannya, karena dunia ini akan hancur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (QS. Al-Kahfi[18]: 8)

Semua akan menjadi debu yang berterbangan. Kemudian kita masih tergoda untuk mengumpulkan kekayaan di dunia ini. Berlomba-lomba bersaing untuk meraih jabatan dan kedudukan, lalu lupa dengan tujuan kita diciptakan.

Ahibbati Fillah,

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengatakan,

وَاللَّهِ لاَ الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan atas kalian. Akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah apabila dunia dibentangkan atas kalian seperti yang telah dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya seperti yang mereka lakukan dan harta itu membinasakan seperti telah membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 3158 dan Muslim no. 2961)

Mana Fir’aun, Aad’, Tsamud, kaumnya Nabi Luth, dan Qarun? Mereka tinggal cerita. Mereka hilang dari muka bumi ini membawa amalan mereka. Maka ingat tugas kita adalah mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS. Fatir[35]: 5)

Sudah seharusnya kita sadar bahwa hidup akan berakhir, rumah dan jabatan akan kita tinggalkan. Cepat atau lambat yang hari ini menjabat akan turun dari jabatannya, yang hari ini kaya dia akan jatuh miskin dan tidak memiliki apa-apa, mati ditinggalkan sendirian di alam kubur sana.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkan kepada kita tentang peristiwa orang-orang kaya/ pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan, bagaimana kelak di hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah[69]: 25)

 

وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ

“Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.” (QS. Al-Haqqah[69]: 26)

 

يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ

“Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.” (QS. Al-Haqqah[69]: 27)

 

مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ . هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ

“Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dari padaku”.”(QS. Al-Haqqah[69]: 28-29)

Seperti Abu Lahab, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

“Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (QS. Al-Lahab[111]: 2)

Berapa pun yang engkau simpan, satu miliar, lima miliar, 50 miliar, 500 miliar, atau lima triliun, tidak ada gunanya. Ketika datang kiamat, tidak ada manfaat semuanya.

Antum bisa suap sana suap sini. Anak di penjara lalu disuap agar bisa keluar. Kedudukannya bisa membuat (mungkin) yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Tapi pada hari itu tidak ada gunanya semuanya. Lalu ke mana dia pergi? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

خُذُوْهُ فَغُلُّوْهُ ۙ ﴿۳۰﴾ ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْهُ ۙ ﴿۳۱(

“Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Haqqah[69]: 30-31)

Wallahi jama’ah,

Kita harus sadar bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dunia ini tidak lebih dari bangkai kambing yang cacat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suatu hari berjalan melewati pasar di Kota Madinah. Kemudian beliau mendapati ada seekor anak kambing yang sudah menjadi bangkai di jalan yang cacat telinganya kecil. Lalu beliau memegang telinga kambing itu. Di tengah orang-orang yang sedang di pasar berjual beli, beliau mengatakan,

أَيُّكُمْ يُريدُ هَذَا بِدِرْهَمٍ؟

“Siapa yang mau membeli kambing ini (seharga) satu dirham?”

Semua sahabat dan orang yang ada di pasar terdiam. Lalu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan, “Siapa yang mau gratis?” Akhirnya para sahabat mengatakan, “Ya Rasulullah, siapa yang mau? Kalaulah dia masih hidup, dia itu cacat, telinganya kecil. Maka apa lagi kalau dia sudah menjadi bangkai?” Tidak ada yang mau.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

“Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim 7607)

Tapi kita tergoda dan lupa. Maka sadarlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan dunia ini untuk kita, sebagai ujian untuk kita. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuk diri-Nya).

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ﴿۵۶﴾

“Tidaklah Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)

مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ ﴿۵۷﴾

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (QS. Az-Zariyat[51]: 57)

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ ﴿۵۸﴾

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Az-Zariyat[51]: 58)

Ingat, kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua:

Demikian contoh naskah khutbah Jumat yang cocok disampaikan saat pelaksanaan sholat di hari Jumat, semoga bermanfaat bagi semuanya.

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x