Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatkan,
أَتَهزَأُ بِالدُعاءِ وَتَزدَريهِ
وَما تَدري بِما صَنَعَ الدُّعاءُ
Apakah kau meremehkan dan menganggap enteng doa.
Kau tak tahu apa yang bisa dilakukan doa.
Banyak kaum muslimin berdoa, tapi mereka menjadikan doa adalah usaha terakhir. Bukan usaha pertama. Semestinya yang dilakukan oleh seorang muslim adalah berdoa terlebih dahulu. Kemudian ikuti doanya dengan melakukan usahanya nyata.
Ibadallah,
Sebab yang kedua adalah bertakwa kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [Quran Ath-Thalaq: 2-3].
Mungkin rezeki mendatangi seseorang tanpa ia pikirkan dan rencanakan sebelumnya. Karena apa? Karena dia bertakwa kepada Allah. Karena Dia menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jika seseorang mendapatkan rezeki dari jalan yang tak dia sangka-sangka, mudah-mudahan itu sebagai tanda takwanya kepada Allah.
Sebab ketiga adalah menyambung silaturahmi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,