Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1 Sampai 110 dengan Teks Latin dan Terjemahan, Baik Dibaca di Hari Jumat

- 25 Maret 2022, 08:35 WIB
Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1 Sampai 110, Baik Dibaca di Hari Jumat
Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1 Sampai 110, Baik Dibaca di Hari Jumat /Arif Rahman/Jurnal Medan

 

JURNAL MEDAN - Berikut ini bacaan surat Al Kahfi lengkap mulai ayat 1-110 disertai dengan teks latin, Arab, dan terjemahan.
 
Surat Al Kahfi sangat baik dibaca pada hari Jumat karena akan mendapatkan keutamaan sesuai dengan hadis dari Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berikut ini.
 
"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah.” (HR. Ad Darimi) yang dishahihkan oleh imam Al Albani.
 
 
Seperti diketahui jika pergantian hari sesuai penanggalan Hijriyah adalah pada waktu masuknya sholat maghrib di hari Kamis.
 
Dan hari Jumat baru akan berakhir pada saat masuk waktu sholat magrib di hari Jumat itu sendiri.
 
Jadi ada banyak kesempatan untuk bisa mengkhatamkan surat Al Kahfi yang berjumlah 110 ayat ini supaya mendapatkan keutamaan sebagaimana tertulis dalam hadis di atas.
 
Berikut ini bacaan lengkap surat Al Kahfi mulai dari ayat 1-110 dan disertai teks latin serta artinya untuk memudahkan memahaminya.
 
 
اَ لْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا  
al-hamdu lillaahillaziii angzala 'alaa 'abdihil-kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaa
 
"Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;"
 
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًا 
qoyyimal liyungziro ba-sang syadiidam mil ladun-hu wa yubasysyirol-mu-miniinallaziina ya'maluunash-shoolihaati anna lahum ajron hasanaa
 
"sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,"
 
مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًا 
maakisiina fiihi abadaa
 
"mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya."
 
وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَا لُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا
wa yungzirollaziina qooluttakhozallohu waladaa
 
"Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak.""
 
مَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰ بَآئِهِمْ ۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ ۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
maa lahum bihii min 'ilmiw wa laa li-aabaaa-ihim, kaburot kalimatang takhruju min afwaahihim, iy yaquuluuna illaa kazibaa
 
"Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka."
 
فَلَعَلَّكَ بَا خِعٌ نَّـفْسَكَ عَلٰۤى اٰثَا رِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَـدِيْثِ اَسَفًا
fa la'allaka baakhi'un nafsaka 'alaaa aasaarihim il lam yu-minuu bihaazal-hadiisi asafaa
 
"Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an)."
 
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَ رْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَ يُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
innaa ja'alnaa maa 'alal-ardhi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa
 
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya."
 
وَاِ نَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًا 
wa innaa lajaa'iluuna maa 'alaihaa sho'iidang juruzaa
 
"Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering."
 
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْـكَهْفِ وَا لرَّقِيْمِ ۙ كَا نُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
am hasibta anna ash-haabal-kahfi war-roqiimi kaanuu min aayaatinaa 'ajabaa
 
"Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) Ar-Raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?"
 
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْـكَهْفِ فَقَا لُوْا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَـنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
iz awal-fityatu ilal-kahfi fa qooluu robbanaaa aatinaa mil ladungka rohmataw wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa
 
"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
 
فَضَرَبْنَا عَلٰۤى اٰذَا نِهِمْ فِى الْـكَهْفِ سِنِيْنَ عَدَدًا 
fa dhorobnaa 'alaaa aazaanihim fil-kahfi siniina 'adadaa
 
"Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu selama beberapa tahun,"
 
ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى لِمَا لَبِثُوْۤا اَمَدًا
summa ba'asnaahum lina'lama ayyul-hizbaini ahshoo limaa labisuuu amadaa
 
"kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)."
 
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَ هُمْ بِا لْحَـقِّ ۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًى 
nahnu naqushshu 'alaika naba-ahum bil-haqq, innahum fityatun aamanuu birobbihim wa zidnaahum hudaa
 
"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka,"
 
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَا مُوْا فَقَا لُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ لَنْ نَّدْعُوَاۡمِنْ دُوْنِهٖۤ اِلٰهًـا لَّـقَدْ قُلْنَاۤ اِذًا شَطَطًا
wa robathnaa 'alaa quluubihim iz qoomuu fa qooluu robbunaa robbus-samaawaati wal-ardhi lan nad'uwa ming duunihiii ilaahal laqod qulnaaa izang syathothoo
 
"dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran."
 
هٰۤؤُلَآ ءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖۤ اٰلِهَةً ۗ لَوْ لَا يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطٰنٍۢ بَيِّنٍ ۗ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَـرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا 
haaa-ulaaa-i qoumunattakhozuu ming duunihiii aalihah, lau laa ya-tuuna 'alaihim bisulthoonim bayyin, fa man azhlamu mim maniftaroo 'alallohi kazibaa
 
"Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?"
 
وَاِ ذِ اعْتَزَلْـتُمُوْهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ فَأْوٗۤا اِلَى الْـكَهْفِ يَنْشُرْ لَـكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَيُهَيِّئْ لَـكُمْ مِّنْ اَمْرِكُمْ مِّرْفَقًا
wa izi'tazaltumuuhum wa maa ya'buduuna illalloha fa-wuuu ilal-kahfi yangsyur lakum robbukum mir rohmatihii wa yuhayyi lakum min amrikum mirfaqoo
 
"Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu."
 
وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزٰوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَا تَ الْيَمِيْنِ وَاِ ذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَا تَ الشِّمَا لِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُ ۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗ مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
wa tarosy-syamsa izaa thola'at tazaawaru 'ang kahfihim zaatal-yamiini wa izaa ghorobat taqridhuhum zaatasy-syimaali wa hum fii fajwatim min-h, zaalika min aayaatillaah, may yahdillaahu fa huwal-muhtadi wa may yudhlil fa lang tajida lahuu waliyyam mursyidaa
 
"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya."
 
وَ تَحْسَبُهُمْ اَيْقَا ظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖ وَنُـقَلِّبُهُمْ ذَا تَ الْيَمِيْنِ وَ ذَا تَ الشِّمَا لِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَا سِطٌ ذِرَا عَيْهِ بِا لْوَصِيْدِ ۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَا رًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
wa tahsabuhum aiqoozhow wa hum ruquuduw wa nuqollibuhum zaatal-yamiini wa zaatasy-syimaali wa kalbuhum baasithung ziroo'aihi bil-washiid, lawiththola'ta 'alaihim lawallaita min-hum firoorow wa lamuli-ta min-hum ru'baa
 
"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka."
 
وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَآءَلُوْا بَيْنَهُمْ ۗ قَا لَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۗ قَا لُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۗ قَا لُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ ۗ فَا بْعَثُوْۤا اَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖۤ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَاۤ اَزْكٰى طَعَا مًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا
wa kazaalika ba'asnaahum liyatasaaa-aluu bainahum, qoola qooo-ilum min-hum kam labistum, qooluu labisnaa yauman au ba'dho yauum, qooluu robbukum a'lamu bimaa labistum, fab'asuuu ahadakum biwariqikum haazihiii ilal-madiinati falyangzhur ayyuhaaa azkaa tho'aamang falya-tikum birizqim min-hu walyatalaththof wa laa yusy'ironna bikum ahadaa
 
"Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab, "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi), "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun."
 
اِنَّهُمْ اِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوْكُمْ اَوْ يُعِيْدُوْكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوْۤا اِذًا اَبَدًا
innahum iy yazh-haruu 'alaikum yarjumuukum au yu'iiduukum fii millatihim wa lang tuflihuuu izan abadaa
 
"Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."
 
وَكَذٰلِكَ اَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَـعْلَمُوْۤا اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّا عَةَ لَا رَيْبَ فِيْهَا ۚ اِذْ يَتَـنَا زَعُوْنَ بَيْنَهُمْ اَمْرَهُمْ فَقَا لُوْا ابْنُوْا عَلَيْهِمْ بُنْيَا نًـا ۗ رَبُّهُمْ اَعْلَمُ بِهِمْ ۗ قَا لَ الَّذِيْنَ غَلَبُوْا عَلٰۤى اَمْرِهِمْ لَـنَـتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَّسْجِدًا
wa kazaalika a'sarnaa 'alaihim liya'lamuuu anna wa'dallohi haqquw wa annas-saa'ata laa roiba fiihaa, iz yatanaaza'uuna bainahum amrohum fa qoolubnuu 'alaihim bun-yaanaa, robbuhum a'lamu bihim, qoolallaziina gholabuu 'alaaa amrihim lanattakhizanna 'alaihim masjidaa
 
"Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka maka mereka berkata, "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."
 
سَيَـقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّا بِعُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَا دِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِۢا لْغَيْبِ ۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَا مِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗ قُلْ رَّبِّيْۤ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ۗ فَلَا تُمَا رِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَآءً ظَاهِرًا ۖ وَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا
sayaquuluuna salaasatur roobi'uhum kalbuhum, wa yaquuluuna khomsatung saadisuhum kalbuhum rojmam bil-ghoiib, wa yaquuluuna sab'atuw wa saaminuhum kalbuhum, qur robbiii a'lamu bi'iddatihim maa ya'lamuhum illaa qoliil, fa laa tumaari fiihim illaa mirooo-ang zhoohirow wa laa tastafti fiihim min-hum ahadaa
 
"Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun."
 
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَاۡيْءٍ اِنِّيْ فَا عِلٌ ذٰلِكَ غَدًا 
wa laa taquulanna lisyai-in innii faa'ilung zaalika ghodaa
 
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"
 
اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ ۖ وَا ذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰۤى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَ قْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
illaaa ay yasyaaa-allohu wazkur robbaka izaa nasiita wa qul 'asaaa ay yahdiyani robbii li-aqroba min haazaa rosyadaa
 
"kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."
 
وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَا زْدَا دُوْا تِسْعًا
wa labisuu fii kahfihim salaasa mi-ating siniina wazdaaduu tis'aa
 
"Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun."
 
قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَ سْمِعْ ۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ ۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖۤ اَحَدًا
qulillaahu a'lamu bimaa labisuu, lahuu ghoibus-samaawaati wal-ardh, abshir bihii wa asmi', maa lahum ming duunihii miw waliyy, wa laa yusyriku fii hukmihiii ahadaa
 
"Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."
 
وَا تْلُ مَاۤ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ كِتَا بِ رَبِّكَ ۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ ۗ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا
watlu maaa uuhiya ilaika ming kitaabi robbik, laa mubaddila likalimaatih, wa lang tajida ming duunihii multahadaa
 
"Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya."
 
وَا صْبِرْ نَـفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِا لْغَدٰوةِ وَا لْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْ ۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَ لَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَا تَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَا نَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
washbir nafsaka ma'allaziina yad'uuna robbahum bil-ghodaati wal-'asyiyyi yuriiduuna waj-hahuu wa laa ta'du 'ainaaka 'an-hum, turiidu ziinatal-hayaatid-dun-yaa, wa laa tuthi' man aghfalnaa qolbahuu 'ang zikrinaa wattaba'a hawaahu wa kaana amruhuu furuthoo
 
"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas."
 
وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَا رًا ۙ اَحَا طَ بِهِمْ سُرَا دِقُهَا ۗ وَاِ نْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَا ثُوْا بِمَآءٍ كَا لْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ بِئْسَ الشَّرَا بُ ۗ  وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
wa qulil-haqqu mir robbikum, fa mang syaaa-a falyu-miw wa mang syaaa-a falyakfur, innaaa a'tadnaa lizh-zhoolimiina naaron ahaatho bihim suroodiquhaa, wa iy yastaghiisuu yughoosuu bimaaa-ing kal-muhli yasywil-wujuuh, bi-sasy-syaroob, wa saaa-at murtafaqoo
 
"Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
 
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًا 
innallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati innaa laa nudhii'u ajro man ahsana 'amalaa
 
"Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu."
 
اُولٰٓئِكَ لَهُمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَ نْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّ يَلْبَسُوْنَ ثِيَا بًا خُضْرًا مِّنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـئِيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَ رَآئِكِ ۗ نِعْمَ الثَّوَا بُ ۗ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
ulaaa-ika lahum jannaatu 'adning tajrii ming tahtihimul-an-haaru yuhallauna fiihaa min asaawiro ming zahabiw wa yalbasuuna siyaaban khudhrom ming sungdusiw wa istabroqim muttaki-iina fiihaa 'alal-arooo-ik, ni'mas-sawaab, wa hasunat murtafaqoo
 
"Mereka itulah yang memperoleh Surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah;"
 
وَا ضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَ حَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَا بٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا 
wadhrib lahum masalar rojulaini ja'alnaa li-ahadihimaa jannataini min a'naabiw wa hafafnaahumaa binakhliw wa ja'alnaa bainahumaa zar'aa
 
"Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya (kebun itu) Kami buatkan ladang."
 
كِلْتَا الْجَـنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ شَيْـئًـا ۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰـلَهُمَا نَهَرًا 
kiltal-jannataini aatat ukulahaa wa lam tazhlim min-hu syai-aw wa fajjarnaa khilaalahumaa naharoo
 
"Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,"
 
وَكَا نَ لَهٗ ثَمَرٌ ۚ فَقَا لَ لِصَا حِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَنَاۡ اَكْثَرُ مِنْكَ مَا لًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا
wa kaana lahuu samar, fa qoola lishoohibihii wa huwa yuhaawiruhuuu ana aksaru mingka maalaw wa a'azzu nafaroo
 
"dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat."
 
وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ قَا لَ مَاۤ اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖۤ اَبَدًا 
wa dakhola jannatahuu wa huwa zhoolimul linafsih, qoola maaa azhunnu ang tabiida haazihiii abadaa
 
"Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,"
 
وَّمَاۤ اَظُنُّ السَّا عَةَ قَآئِمَةً ۙ وَّلَئِنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَ جِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا
wa maaa azhunnus-saa'ata qooo-imataw wa la-ir rudittu ilaa robbii la-ajidanna khoirom min-haa mungqolabaa
 
"dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini."
 
قَا لَ لَهٗ صَا حِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗۤ اَكَفَرْتَ بِا لَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰٮكَ رَجُلًا 
qoola lahuu shoohibuhuu wa huwa yuhaawiruhuuu a kafarta billazii kholaqoka ming turoobing summa min nuthfating summa sawwaaka rojulaa
 
"Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, "Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?"
 
لّٰـكِنَّاۡ هُوَ اللّٰهُ رَبِّيْ وَلَاۤ اُشْرِكُ بِرَبِّيْۤ اَحَدًا
laakinna huwallohu robbii wa laaa usyriku birobbiii ahadaa
 
"Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."
 
وَلَوْلَاۤ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِا للّٰهِ ۚ اِنْ تَرَنِ اَنَاۡ اَقَلَّ مِنْكَ مَا لًا وَّوَلَدًا 
walau laaa iz dakholta jannataka qulta maa syaaa-allohu laa quwwata illaa billaah, ing taroni ana aqolla mingka maalaw wa waladaa
 
"Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan "Masya Allah, la quwwata illa billah" (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu."
 
فَعَسٰى رَبِّيْۤ اَنْ يُّؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَا نًا مِّنَ السَّمَآءِ فَتُصْبِحَ صَعِيْدًا زَلَـقًا 
fa asaa robbiii ay yu-tiyani khoirom ming jannatika wa yursila 'alaihaa husbaanam minas-samaaa-i fa tushbiha sho'iidang zalaqoo
 
"Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin."
 
اَوْ يُصْبِحَ مَآ ؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ طَلَبًا
au yushbiha maaa-uhaa ghourong fa lang tastathii'a lahuu tholabaa
 
"atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi."
 
وَاُ حِيْطَ بِثَمَرِهٖ فَاَ صْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلٰى مَاۤ اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَا وَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُشْرِكْ بِرَبِّيْۤ اَحَدًا
wa uhiitho bisamarihii fa ashbaha yuqollibu kaffaihi 'alaa maaa angfaqo fiihaa wa hiya khoowiyatun 'alaa 'uruusyihaa wa yaquulu yaa laitanii lam usyrik birobbiii ahadaa
 
"Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya (para-para) lalu dia berkata, "Betapa sekiranya dahulu aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun."
 
وَلَمْ تَكُنْ لَّهٗ فِئَةٌ يَّـنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَمَا كَا نَ مُنْتَصِرًا 
wa lam takul lahuu fi-atuy yangshuruunahuu ming duunillaahi wa maa kaana mungtashiroo
 
"Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela dirinya."
 
هُنَا لِكَ الْوَلَايَةُ لِلّٰهِ الْحَـقِّ ۗ هُوَ خَيْرٌ ثَوَا بًا وَّخَيْرٌ عُقْبًا
hunaalikal-walaayatu lillaahil-haqq, huwa khoirung sawaabaw wa khoirun 'uqbaa
 
"Di sana, pertolongan itu hanya dari Allah Yang Maha Benar. Dialah (pemberi) pahala terbaik dan (pemberi) balasan terbaik."
 
وَا ضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَا خْتَلَطَ بِهٖ نَبَا تُ الْاَ رْضِ فَاَ صْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
wadhrib lahum masalal-hayaatid-dun-yaa kamaaa-in angzalnaahu minas-samaaa-i fakhtalatho bihii nabaatul-ardhi fa ashbaha hasyiimang tazruuhur-riyaah, wa kaanallohu 'alaa kulli syai-im muqtadiroo
 
"Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
 
اَلْمَا لُ وَ الْبَـنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَا لْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَا بًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا
al-maalu wal-banuuna ziinatul-hayaatid-dun-yaa, wal-baaqiyaatush-shoolihaatu khoirun 'ingda robbika sawaabaw wa khoirun amalaa
 
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."
 
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَا لَ وَ تَرَى الْاَ رْضَ بَا رِزَةً ۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَا دِرْ مِنْهُمْ اَحَدًا 
wa yauma nusayyirul-jibaala  wa tarol-ardho baarizataw wa hasyarnaahum fa lam nughoodir min-hum ahadaa
 
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka."
 
وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّا ۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖ بَلْ زَعَمْتُمْ اَ لَّنْ نَّجْعَلَ لَـكُمْ مَّوْعِدًا
wa 'uridhuu 'alaa robbika shoffaa, laqod ji-tumuunaa kamaa kholaqnaakum awwala marrotim bal za'amtum allan naj'ala lakum mau'idaa
 
"Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian."
 
وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَ يَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَـتَـنَا مَا لِ هٰذَا الْـكِتٰبِ لَا يُغَا دِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّاۤ اَحْصٰٮهَا ۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَا ضِرًا ۗ وَ لَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
wa wudhi'al kitaabu fa tarol-mujrimiina musyfiqiina mimmaa fiihi wa yaquuluuna yaa wailatanaa maali haazal-kitaabi laa yughoodiru shoghiirotaw wa laa kabiirotan illaaa ahshoohaa, wa wajaduu maa 'amiluu haadhiroo, wa laa yazhlimu robbuka ahadaa
 
"Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka Kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun."
 
وَاِ ذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ كَا نَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖ ۗ اَفَتَـتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗۤ اَوْلِيَآءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَـكُمْ عَدُوٌّ ۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا
wa iz qulnaa lil-malaaa-ikatisjuduu li-aadama fa sajaduuu illaaa ibliis, kaana minal-jinni fa fasaqo 'an amri robbih, a fa tattakhizuunahuu wa zurriyyatahuuu auliyaaa-a ming duunii wa hum lakum 'aduww, bi-sa lizh-zhoolimiina badalaa
 
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim."
 
مَاۤ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَلَا خَلْقَ اَنْفُسِهِمْ ۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا
maaa asy-hattuhum kholqos-samaawaati wal-ardhi wa laa kholqo angfusihim wa maa kungtu muttakhizal-mudhilliina 'adhudaa
 
"Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong."
 
وَيَوْمَ يَقُوْلُ نَا دُوْا شُرَكَآءِيَ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَّوْبِقًا
wa yauma yaquulu naaduu syurokaaa-iyallaziina za'amtum fa da'auhum fa lam yastajiibuu lahum wa ja'alnaa bainahum maubiqoo
 
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Dia berfirman, "Panggillah olehmu sekutu-sekutu-Ku yang kamu anggap itu." Mereka lalu memanggilnya, tetapi mereka (sekutu-sekutu) tidak membalas (seruan) mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka)."
 
وَرَاَ الْمُجْرِمُوْنَ النَّا رَ فَظَنُّوْۤا اَنَّهُمْ مُّوَا قِعُوْهَا وَ لَمْ يَجِدُوْا عَنْهَا مَصْرِفًا
wa ro-al-mujrimuunan-naaro fa zhonnuuu annahum muwaaqi'uuhaa wa lam yajiduu 'an-haa mashrifaa
 
"Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya."
 
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰ نِ لِلنَّا سِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
wa laqod shorrofnaa fii haazal-qur-aani lin-naasi ming kulli masal, wa kaanal-ingsaanu aksaro syai-ing jadalaa
 
"Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah."
 
وَمَا مَنَعَ النَّا سَ اَنْ يُّؤْمِنُوْۤا اِذْ جَآءَهُمُ الْهُدٰى وَيَسْتَغْفِرُوْا رَبَّهُمْ اِلَّاۤ اَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الْاَ وَّلِيْنَ اَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَا بُ قُبُلًا
wa maa mana'an-naasa ay yu-minuuu iz jaaa-ahumul-hudaa wa yastaghfiruu robbahum illaaa ang ta-tiyahum sunnatul-awwaliina au ya-tiyahumul-'azaabu qubulaa
 
"Dan tidak ada (sesuatu pun) yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata."
 
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۚ وَيُجَا دِلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِا لْبَا طِلِ لِـيُدْحِضُوْا بِهِ الْحَـقَّ وَا تَّخَذُوْۤا اٰيٰتِيْ وَمَاۤ اُنْذِرُوْا هُزُوًا
wa maa nursilul-mursaliina illaa mubasysyiriina wa mungziriin, wa yujaadilullaziina kafaruu bil-baathili liyud-hidhuu bihil-haqqo wattakhozuuu aayaatii wa maaa ungziruu huzuwaa
 
"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan; tetapi orang yang kafir membantah dengan (cara) yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak (kebenaran), dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka sebagai olok-olokan."
 
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰ يٰتِ رَبِّهٖ فَاَ عْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ ۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْۤ اٰذَا نِهِمْ وَقْرًا ۗ وَاِ نْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْۤا اِذًا اَبَدًا
wa man azhlamu mim mang zukkiro bi-aayaati robbihii fa a'rodho 'an-haa wa nasiya maa qoddamat yadaah, innaa ja'alnaa 'alaa quluubihim akinnatan ay yafqohuuhu wa fiii aazaanihim waqroo, wa ing tad'uhum ilal-hudaa fa lay yahtaduuu izan abadaa
 
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya."
 
وَرَبُّكَ الْغَفُوْرُ ذُوْ الرَّحْمَةِ ۗ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ بِمَا كَسَبُوْا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَا بَ ۗ بَلْ لَّهُمْ مَّوْعِدٌ لَّنْ يَّجِدُوْا مِنْ دُوْنِهٖ مَوْئِلًا
wa robbukal-ghofuuru zur-rohmah, lau yu-aakhizuhum bimaa kasabuu la'ajjala lahumul-'azaab, bal lahum mau'idul lay yajiduu ming duunihii mau-ilaa
 
"Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki kasih sayang. Jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu (untuk mendapat siksa) yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari-Nya."
 
وَتِلْكَ الْقُرٰۤى اَهْلَكْنٰهُمْ لَمَّا ظَلَمُوْا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَّوْعِدًا
wa tilkal-qurooo ahlaknaahum lammaa zholamuu wa ja'alnaa limahlikihim mau'idaa
 
"Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka."
 
وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِفَتٰٮهُ لَاۤ اَبْرَحُ حَتّٰۤى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا
wa iz qoola muusaa lifataahu laaa abrohu hattaaa ablugho majma'al-bahroini au amdhiya huqubaa
 
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun."
 
فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا فَا تَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا
fa lammaa balaghoo majma'a bainihimaa nasiyaa huutahumaa fattakhoza sabiilahuu fil-bahri sarobaa
 
"Maka ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya ke laut itu."
 
فَلَمَّا جَاوَزَا قَا لَ لِفَتٰٮهُ اٰتِنَا غَدَآءَنَا ۖ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا
fa lammaa jaawazaa qoola lifataahu aatinaa ghodaaa-anaa laqod laqiinaa ming safarinaa haazaa nashobaa
 
"Maka ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita; sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini."
 
قَا لَ اَرَءَيْتَ اِذْ اَوَيْنَاۤ اِلَى الصَّخْرَةِ فَاِ نِّيْ نَسِيْتُ الْحُوْتَ ۖ وَ مَاۤ اَنْسٰٮنِيْهُ اِلَّا الشَّيْطٰنُ اَنْ اَذْكُرَهٗ ۚ وَا تَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِيْ الْبَحْرِ عَجَبًا
qoola a ro-aita iz awainaaa ilash-shokhroti fa innii nasiitul-huuta wa maaa angsaaniihu illasy-syaithoonu an azkuroh, wattakhoza sabiilahuu fil-bahri 'ajabaa
 
"Dia (pembantunya) menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan, dan (ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."
 
قَا لَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ ۖ فَا رْتَدَّا عَلٰۤى اٰثَا رِهِمَا قَصَصًا 
qoola zaalika maa kunnaa nabghi fartaddaa 'alaaa aasaarihimaa qoshoshoo
 
"Dia (Musa) berkata, "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula,"
 
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَا دِنَاۤ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا
fa wajadaa 'abdam min 'ibaadinaaa aatainaahu rohmatam min 'ingdinaa wa 'allamnaahu mil ladunnaa 'ilmaa
 
"lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami."
 
قَا لَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰۤى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
qoola lahuu muusaa hal attabi'uka 'alaaa ang tu'allimani mimmaa 'ullimta rusydaa
 
"Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"
 
قَا لَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qoola innaka lang tastathii'a ma'iya shobroo
 
"Dia menjawab, "Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku."
 
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
wa kaifa tashbiru 'alaa maa lam tuhith bihii khubroo
 
"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
 
قَا لَ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ صَا بِرًا وَّلَاۤ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا
qoola satajiduniii ing syaaa-allohu shoobirow wa laaa a'shii laka amroo
 
"Dia (Musa) berkata, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun."
 
قَا لَ فَاِ نِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْئَـلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰۤى اُحْدِثَ لَـكَ مِنْهُ ذِكْرًا
qoola fa inittaba'tanii fa laa tas-alnii 'ang syai-in hattaaa uhdisa laka min-hu zikroo
 
"Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu."
 
فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَا ۗ قَا لَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَا ۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـئًـا اِمْرًا
fangtholaqoo, hattaaa izaa rokibaa fis-safiinati khoroqohaa, qoola a khoroqtahaa litughriqo ahlahaa, laqod ji-ta syai-an imroo
 
"Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar."
 
قَا لَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qoola a lam aqul innaka lang tastathii'a ma'iya shobroo
 
"Dia berkata, "Bukankah sudah ku katakan, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"
 
قَا لَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا
qoola laa tu-aakhiznii bimaa nasiitu wa laa tur-hiqnii min amrii 'usroo
 
"Dia (Musa) berkata, "Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."
 
فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙ قَا لَ اَقَتَلْتَ نَـفْسًا زَكِيَّةً بِۢغَيْرِ نَـفْسٍ ۗ لَـقَدْ جِئْتَ شَيْـئًـا نُّـكْرًا
fangtholaqoo, hattaaa izaa laqiyaa ghulaamang fa qotalahuu qoola a qotalta nafsang zakiyyatam bighoiri nafs, laqod ji-ta syai-an nukroo
 
"Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar."
 
قَا لَ اَ لَمْ اَ قُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qoola a lam aqul laka innaka lang tastathii'a ma'iya shobroo
 
"Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"
Allah
 
قَا لَ اِنْ سَاَ لْـتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْ ۚ قَدْ بَلَـغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا
qoola ing sa-altuka 'ang syai-im ba'dahaa fa laa tushoohibnii, qod balaghta mil ladunnii 'uzroo
 
"Dia (Musa) berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku."
 
فَا نْطَلَقَا ۗ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَتَيَاۤ اَهْلَ قَرْيَةِ ٱِ سْتَطْعَمَاۤ اَهْلَهَا فَاَ بَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَا رًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّـنْقَضَّ فَاَ قَا مَهٗ ۗ قَا لَ لَوْ شِئْتَ لَـتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا
fangtholaqoo, hattaaa izaaa atayaaa ahla qoryatinistath'amaaa ahlahaa fa abau ay yudhoyyifuuhumaa fa wajadaa fiihaa jidaaroy yuriidu ay yangqodhdho fa aqoomah, qoola lau syi-ta lattakhozta 'alaihi ajroo
 
"Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu."
 
قَا لَ هٰذَا فِرَا قُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَ ۚ سَاُ نَـبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا
qoola haazaa firooqu bainii wa bainik, sa-unabbi-uka bita-wiili maa lam tastathi' 'alaihi shobroo
 
"Dia berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya."
 
 
اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَا نَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَ رَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَا وَكَا نَ وَرَآءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا
ammas-safiinatu fa kaanat limasaakiina ya'maluuna fil-bahri fa arottu an a'iibahaa, wa kaana warooo-ahum malikuy ya-khuzu kulla safiinatin ghoshbaa
 
"Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu."
 
وَاَ مَّا الْغُلٰمُ فَكَا نَ اَبَوٰهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَاۤ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَا نًا وَّكُفْرًا 
wa ammal-ghulaamu fa kaana abawaahu mu-minaini fa khosyiinaaa ay yur-hiqohumaa thughyaanaw wa kufroo
 
"Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran."
 
فَاَ رَدْنَاۤ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا
fa arodnaaa ay yubdilahumaa robbuhumaa khoirom min-hu zakaataw wa aqroba ruhmaa
 
"Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya)."
 
وَاَ مَّا الْجِدَا رُ فَكَا نَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَا نَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَا نَ اَبُوْهُمَا صَا لِحًـا ۚ فَاَ رَا دَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَاۤ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْ ۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا 
wa ammal-jidaaru fa kaana lighulaamaini yatiimaini fil-madiinati wa kaana tahtahuu kangzul lahumaa wa kaana abuuhumaa shoolihaa, fa arooda robbuka ay yablughooo asyuddahumaa wa yastakhrijaa kangzahumaa rohmatam mir robbik, wa maa fa'altuhuu 'an amrii, zaalika ta-wiilu maa lam tasthi' 'alaihi shobroo
 
"Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."
 
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنْ ذِى الْقَرْنَيْنِ ۗ قُلْ سَاَ تْلُوْا عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًا 
wa yas-aluunaka 'ang zil-qornaiin, qul sa-atluu 'alaikum min-hu zikroo
 
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, "Akan kubacakan kepadamu kisahnya."
 
اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الْاَ رْضِ وَاٰ تَيْنٰهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا 
innaa makkannaa lahuu fil-ardhi wa aatainaahu ming kulli syai-ing sababaa
 
"Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,"
 
فَاَ تْبَعَ سَبَبًا
fa atba'a sababaa
 
"maka dia pun menempuh suatu jalan."
 
حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِيْ عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَّوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِمَّاۤ اَنْ تُعَذِّبَ وَاِ مَّاۤ اَنْ تَتَّخِذَ فِيْهِمْ حُسْنًا
hattaaa izaa balagho maghribasy-syamsi wajadahaa taghrubu fii 'ainin hami-atiw wa wajada 'ingdahaa qoumaa, qulnaa yaa zal-qornaini immaaa ang tu'azziba wa immaaa ang tattakhiza fiihim husnaa
 
"Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka."
 
قَا لَ اَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهٗ ثُمَّ يُرَدُّ اِلٰى رَبِّهٖ فَيُعَذِّبُهٗ عَذَا بًا نُّكْرًا
qoola ammaa mang zholama fa saufa nu'azzibuhuu summa yuroddu ilaa robbihii fa yu'azzibuhuu 'azaaban nukroo
 
"Dia (Zulkarnain) berkata, "Barang siapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras."
 
وَاَ مَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا فَلَهٗ جَزَآءً ٱلْحُسْنٰى ۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا 
wa ammaa man aamana wa 'amila shoolihang fa lahuu jazaaa-anil-husnaa, wa sanaquulu lahuu min amrinaa yusroo
 
"Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah."
 
ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا
summa atba'a sababaa
 
"Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain)."
 
حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلٰى قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرًا 
hattaaa izaa balagho mathli'asy-syamsi wajadahaa tathlu'u 'alaa qoumil lam naj'al lahum ming duunihaa sitroo
 
"Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu."
 
كَذٰلِكَ ۗ وَقَدْ اَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا
kazaalik, wa qod ahathnaa bimaa ladaihi khubroo
 
"demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain)."
 
ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا
summa atba'a sababaa
 
"Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)."
 
حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمَا قَوْمًا ۙ لَّا يَكَا دُوْنَ يَفْقَهُوْنَ قَوْلًا
hattaaa izaa balagho bainas-saddaini wajada ming duunihimaa qoumal laa yakaaduuna yafqohuuna qoulaa
 
"Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan."
 
قَا لُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَ رْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰۤى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَـنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
qooluu yaa zal-qornaini inna ya-juuja wa ma-juuja mufsiduuna fil-ardhi fa hal naj'alu laka khorjan 'alaaa ang taj'ala bainanaa wa bainahum saddaa
 
"Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Ya'juj dan Ma'juj itu (sekelompok manusia) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"
 
قَا لَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَ عِيْنُوْنِيْ بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا 
qoola maa makkannii fiihi robbii khoirung fa a'iinuunii biquwwatin aj'al bainakum wa bainahum rodmaa
 
"Dia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka,"
 
اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِ ۗ حَتّٰۤى اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَا لَ انْـفُخُوْا ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَعَلَهٗ نَا رًا ۙ قَا لَ اٰتُوْنِيْۤ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا 
aatuunii zubarol-hadiid, hattaaa izaa saawaa bainash-shodafaini qoolangfukhuu, hattaaa izaa ja'alahuu naarong qoola aatuuniii ufrigh 'alaihi qithroo
 
"berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)!" Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)."
 
فَمَا اسْطَا عُوْۤا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَا عُوْا لَهٗ نَـقْبًا
fa masthoo'uuu ay yazh-haruuhu wa mastathoo'uu lahuu naqbaa
 
"Maka mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya."
 
قَا لَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّنْ رَّبِّيْ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّيْ جَعَلَهٗ دَكَّآءَ ۚ وَكَا نَ وَعْدُ رَبِّيْ حَقًّا 
qoola haazaa rohmatum mir robbii, fa izaa jaaa-a wa'du robbii ja'alahuu dakkaaa, wa kaana wa'du robbii haqqoo
 
"Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar."
 
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًا 
wa taroknaa ba'dhohum yauma-iziy yamuuju fii ba'dhiw wa nufikho fish-shuuri fa jama'naahum jam'aa
 
"Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya,"
 
وَّعَرَضْنَا جَهَـنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّـلْكٰفِرِيْنَ عَرْضَا 
wa 'arodhnaa jahannama yauma-izil lil-kaafiriina 'ardhoo
 
"dan Kami perlihatkan (Neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,"
 
 
ٱلَّذِيْنَ كَا نَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَآءٍ عَنْ ذِكْرِيْ وَكَا نُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا
allaziina kaanat a'yunuhum fii ghithooo-in 'ang zikrii wa kaanuu laa yastathii'uuna sam'aa
 
"(yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar."
 
اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَا دِيْ مِنْ دُوْنِيْۤ اَوْلِيَآءَ ۗ اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا جَهَـنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا
a fa hasiballaziina kafaruuu ay yattakhizuu 'ibaadii ming duuniii auliyaaa, innaaa a'tadnaa jahannama lil-kaafiriina nuzulaa
 
"Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (Neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir."
 
قُلْ هَلْ نُـنَبِّئُكُمْ بِا لْاَ خْسَرِيْنَ اَعْمَا لًا 
qul hal nunabbi-ukum bil-akhsariina a'maalaa
 
"Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beri tahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?"
 
اَ لَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
allaziina dholla sa'yuhum fil-hayaatid-dun-yaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'aa
 
"(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."
 
اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰ يٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَآئِهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًـا
ulaaa-ikallaziina kafaruu bi-aayaati robbihim wa liqooo-ihii fa habithot a'maaluhum fa laa nuqiimu lahum yaumal-qiyaamati waznaa
 
"Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat."
 
ذٰلِكَ جَزَآ ؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَا تَّخَذُوْۤا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا
zaalika jazaaa-uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhozuuu aayaatii wa rusulii huzuwaa
 
"Demikianlah, balasan mereka itu Neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok."
 
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَا نَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا 
innallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati kaanat lahum jannaatul-firdausi nuzulaa
 
"Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan Surga Firdaus sebagai tempat tinggal."
 
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَـبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا
khoolidiina fiihaa laa yabghuuna 'an-haa hiwalaa
 
"mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana."
 
قُلْ لَّوْ كَا نَ الْبَحْرُ مِدَا دًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَـنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَـنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا
qul lau kaanal-bahru midaadal likalimaati robbii lanafidal-bahru qobla ang tangfada kalimaatu robbii walau ji-naa bimislihii madadaa
 
"Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 
قُلْ اِنَّمَاۤ اَنَاۡ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰۤى اِلَيَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمْ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۚ فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
qul innamaaa ana basyarum mislukum yuuhaaa ilayya annamaaa ilaahukum ilaahuw waahid, fa mang kaana yarjuu liqooo-a robbihii falya'mal 'amalang shoolihaw wa laa yusyrik bi'ibaadati robbihiii ahadaa
 
"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
 
Demikian bacaan surat Al Kahfi mulai dari ayat 1 hingga 110 yang dilengkapi dengan teks latin dan terjemahannya, semoga bermanfaat bagi semuanya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x