Dilansir dari majalah Kemenag Jatim berjudul Pembangunan Agama Mimbar, inilah teks khutbah Jumat tema Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Ibadah Puasa selengkapnya:
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Sabar Menjalani Ibadah Ramadhan di Masa Pandemi
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jamaah Jumat yang selalu mendapatkan nikmat Allah Swt. Kita ucapkan syukur kepada Allah Swt yang telah menganugerahkan nikmat dan hidayah kepada kita sehingga kita dapat menjalani dan mengisi hari-hari bulan Rajab dengan ibadah dan amal shaleh. Kemudian kita memasuki bulan Sya'ban serta mempersiapkan diri menyongsong bulan Istimewa (Ramadhan). Kita berdoa, supaya hari-hari kita pada Sya'ban senantiasa diberkahi oleh Allah Swt. dan diperkenankan memasuki Ramadhan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Jamaah Jumat yang berbahagia
Hari-hari pada bulan Sya'ban marilah kita gunakan untuk beribadah dan beramal shaleh serta meningkatkan kualitas kesucian batin agar kita dapat berproses menjadi hamba yang bertakwa. Kita harus berusaha untuk bertakwa; melaksanakan perintah-Nya baik yang wajib maupun sunnah, serta mencegah diri supaya tidak melakukan dosa. Dan dalam momen khutbah ini, saya menyampaikan tema" Menyertakan Dimensi Iman, Islam dan Ihsan pada Ibadah Puasa Kita.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Bulan Sya'ban, sebagaimana dikatakan ole Sayyidah 'Aisyah, adalah bulan yang Rasul sering melaksanakan puasa sunnah, bahkan pernah Rasul berpuasa sunnah penuh di bulan itu. Dalam kita Riyadhus Sholihin (bab fadhilah puasa Sya'ban halaman 478) disebutkan: